Reporter: Petrus Dabu | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menyatakan akan tetap melanjutkan rencana pembangunan fasilitas gas terapung, Floating Storage and Regasification (FSRU) di Jawa Tengah. Sebelumnya, BUMN migas pelat merah itu sempat menyatakan akan menghentikan sementara waktu rencana pembangunan proyek tersebut menyusul keputusan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang memindahkan proyek FSRU Belawan, Sumatera Utara ke Lampung.
Vice President for Gas and Engineering PT Pertamina (Persero), Daniel Purba menjelaskan, pihaknya sedang mengkaji pasokan dan permintaan gas (gas balance) di Jawa Tengah dan sekitarnya. Kajian ini penting agar pembangunan FSRU tersebut tidak mubazir. "Kita lihat jangka panjang, kita masih studi terus, seperti apa gas balance-nya, kita kordinasi terus dengan ESDM, juga dengan PLN, industri, serta menjajaki gas buyers lainnya," ujar Daniel kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/6).
Daniel juga bilang, saat ini, kajian mengenai gas balance itu belum selesai dilakukan. Sehingga, belum bisa diketahui angka pasti proyeksi kebutuhan gas di daerah itu. Namun, lanjut dia, PT Perusahaan Listrik Negara dipastikan tetap menjadi konsumen gas yang besar. "PLN cukup besar kebutuhannya, sedangkan kalau industri paling 1-10 MMSCFD," ujarnya.
Rencana pembangunan FSRU Jawa Tengah ini merupakan salah satu proyek infrastruktur gas Pertamina melalui anak perusahananya PT Pertamina Gas. Dalam rencana Pertagas, gas dari FSRU ini akan mengalir melalui jaringan pipa Semarang-Gresik. Saat ini, Pertagas sedang mengerjakan proyek pipa sepanjang 271 kilometer tersebut.
Direktur Utama Pertagas, Gunung Sardjono pada April lalu mengatakan rencana pembangunan FSRU Jawa Tengah ditangguhkan sementara sambil menunggu kajian mengenai gas balance. Penangguhan tersebut menyusul keputusan pemindahan FSRU Belawan, Sumatera Utara ke Lampung yang lokasinya menjadi lebih dekat dengan Jawa.
FSRU Lampung nantinya akan berlabuh di Selat Sunda. Gasnya akan mengalir melalui dua pipa transmisi milik PGN, yakni satu di Bojonegara, Banten dan satu lagi di Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News