kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perumnas segera bangun 6.000 rumah


Senin, 13 Agustus 2012 / 06:02 WIB
ILUSTRASI. A worker of German vaccine maker IDT Biologika shows a sample ampoule during the visit of German Health Minister Jens Spahn in Dessau Rosslau, Germany. Hendrik Schmidt/Pool via REUTERS


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Tak hanya pengembang partikelir, Perum Perumnas juga giat mempersiapkan proyek terbaru. Rencananya, perusahaan plat merah ini bakal membangun sekitar 6.000 unit rumah di paruh kedua tahun ini.

Perumnas berencana membangun rumah tersebut di seluruh wilayah Indonesia. Namun sekitar 65% dari total unit rumah yang Perumnas bangun bakal berada di wilayah Indonesia Timur. Sisanya, tersebar di wilayah Indonesia Tengah dan Barat.

Perusahaan ini menargetkan proyek pengerjaan 6.000 unit rumah tersebut bisa kelar di akhir tahun ini.

Sayang, Direktur Perum Perumnas, Teddy Robinson tidak menjelaskan secara detil jadwal proyek 6.000 rumah tersebut. Termasuk nilai investasi yang bakal Perumnas keluarkan. "Ada kemungkinan, proyek pembangunan rumah tersebut bakal bertambah 3.000 unit lagi," katanya kepada KONTAN, kemarin.

Maklum, Perumans memang menargetkan bakal membangun setidaknya 12.000 unit rumah sepanjang tahun ini. Saat ini, Perumnas baru membangun sebanyak 1.000 unit rumah. Proyek seribu rumah ini pun baru selesai 75%-nya.

Rencananya, Perumnas bakal membangun rumah dengan tipe bangunan 36 m2. Sedangkan untuk luas tanah sangat tergantung dari kondisi wilayah bersangkutan.

Misalnya, untuk rumah di wilayah Indonesia Timur, luas tanahnya bisa di atas 200 m2. Sedangkan untuk membangun rumah di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, luas lahan maksimalnya adalah 100 m2.

Menurut Teddy, luas lahan di Indonesi Timur masih luas. Sedangkan di Jawa, Sumatera dan Kalmantan terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×