Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Karawang New Industry City (KNIC) menyambut kehadiran pabrik asal Korea Selatan di Indonesia yang tergabung sebagai pemasok bahan baku resmi untuk PT HLI Green Power, pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara.
Perusahaan akan mendukung produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan memproduksi perekat kimia dan elektrolit sebagai bahan utama baterai.
Lewat pembangunan pabrik itu, Indonesia diperkirakan akan menerima investasi mencapai US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,34 triliun untuk pembangunan pabrik tersebut. Pabrik tersebut akan dibangun di lahan seluas 20 hektar di KNIC.
Dalam keterangan resminya, manajemen mengungkapkan investasi tersebut mendukung KNIC menjadi kawasan industri yang terintegrasi dengan seluruh pemasoknya di wilayah yang sama.
Baca Juga: Mengintip Rencana Bisnis Emiten Kawasan Industri pada 2023
“KNIC berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam penyediaan lahan dan fasilitas mumpuni yang akan difungsikan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik,” ungkap manajemen melalui keterangan resmi, Jumat (10/2).
Salah satu tenant di KNIC yakni EnChem Co Ltd., juga akan membangun pabrik elektrolit sebagai bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik.
Pabrik akan dibangun di lahan seluas 12,93 hektar dan ditargetkan akan mulai beroperasi di pertengahan tahun 2024 untuk tahap pertama pembangunan.
Pabrik tersebut akan menyerap sekitar 200 tenaga kerja lokal. Adapun Pabrik EnChem Co Ltd., dibangun berdekatan dengan PT HLI Green Energy untuk mempermudah pengembangan baterai karena elektrolit yang dihasilkan memiliki umur simpan yang pendek.
Saat ini, manajemen mengungkapkan progres pembangunan fase pertama PT HLI Green Power sudah mencapai 90%.
Baca Juga: Kembangkan Kendaraan Listrik, Perusahaan Otomotif Asing Investasi Jumbo di Indonesia
Perusahaan ditargetkan akan memulai uji coba operasional di kuartal ke-2 tahun 2023 dan operasional fungsional tahap pertama di akhir tahun.
KNIC juga menyiapkan infrastruktur dalam kawasan industrinya, seperti pasokan listrik dari PLN Premium Service dan gas bumi dari PGN yang mana seluruh infastrukturnya akan menggunakan pipa bawah tanah serta serat optik dari Telkom & Icon+.
Pabrik tersebut juga memiliki fasilitas pengelolaan limbah dan air bersih dengan total kapasitas 21.500 m3 per hari untuk limbah dan 12.000 m3 per hari untuk pengolahan air bersih.
Sebagai informasi, Karawang New Industry City mencatat telah memiliki 18 tenant dari berbagai macam industri, di antaranya industri kendaraan listrik.
Baca Juga: Toyota akan Produksi Kendaraan Listrik, Intip Potensi Indonesia Jadi Basis Produksi
KNIC masih memililki sisa lahan seluas 50 hektar untuk pembangunan fase pertama dan 175 hektar dari pengembangan tahap dua yang siap untuk dijadikan lahan pendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News