CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -27,00   -0,17%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Perusahaan-perusahaan pelayaran menjajaki bisnis FSRU


Selasa, 27 Juli 2021 / 17:12 WIB
Perusahaan-perusahaan pelayaran menjajaki bisnis FSRU
ILUSTRASI. Kapal PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pelayaran  mulai membidik dan menjajaki bisnis Floating Storage Regasification Unit (FSRU). Sederhananya, FSRU merupakan  struktur terapung atau kapal yang berfungsi untuk penyimpanan dan proses regasifikasi gas di lautan lepas.

Prospek bisnis FSRU sudah dilihat oleh PT Humpuss Intermoda Tbk (HITS) sejak dua tahun lalu. Pada 2019, HITS mencanangkan arah baru kebijakan dari perusahaan pelayaran menjadi perusahaan distribusi energi. FSRU akan menjadi akar bisnis baru HITS di masa depan.

Transformasi bisnis ini dilakukan seiring dengan program pemerintah yang mendorong Badan Usaha untuk melaksanakan pembangunan FSRU dalam rangka pemenuhan kebutuhan domestik dan peluang bisnis LNG yang terus berkembang.

Baca Juga: Sejumlah perusahaan migas serius membidik sektor LNG

Melalui PT GTS Internasional (GTSI), HITS menjalankan usaha penyedia layanan di seluruh rantai pasokan LNG dengan kapal berteknologi tinggi. Di tahun ini, Humpuss Intermoda berencana  membangun satu unit FSRU baru.

Direktur GTS Internasional Dandun Widodo menjelaskan, di tahun ini pihaknya akan membangun FSRU dengan kapasitas tangki sebesar 15.000 meter kubik.

"Nilai investasi FSRU ini sekitar US$ 50 juta yang akan melayani listrik di area Sulawesi Utara seperti ke Amurang, Gorontalo, dan wilayah lainnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/7).

Dibangunnya FSRU ini, lanjut Dandun, karena anak usaha GTSI memenangkan tender pengadaan FSRU di tahun 2019 lalu. Adapun pemilik proyek tersebut adalah PT PLN Gas & Geothermal (PLNGG).

Dandun melihat peluang FSRU di Indonesia akan sangat besar dengan adanya perubahan kebijakan pemerintah yang akan mengalokasikan gas ke dalam negeri seiring dengan dilaksanakannya mega proyek 35.000 MW.

Sebelumnya, pada 19 September 2020 melalui salah satu anak usaha, PT  Sulawesi Regas Satu yang bekerja sama dengan PLNGG telah mengoperasikan secara komersial FSRU di kapal pembangkit listrik Amurang, Sulawesi Utara untuk kepentingan PLN.

 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×