Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Kejadian yang sama pernah terjadi pada tahun 2017, dimana peternak layer merasakan jatuhnya harga telur dipasaran sampai Rp 13.800/kg. Pada saat itu Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada mencoba untuk memediasi pertemuan antara peternak ayam layer, produsen pakan ternak, pemerintah dan universitas Di Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut CPIN memberikan solusi untuk menurunkan harga pakan komplit dan konsentrat serta membeli sebanyak 20 ton telur dari peternak Blitar dengan harga Rp 1700/kg lebih tinggi dari pasaran, dan pembelian telur ini sampai saat ini masih berlanjut.
Dalam diskusiManajemen Charoen Pokphand yang diwakili oleh Agoes Haryoko, selaku General Manager Marketing Charoen Pokphand, menyampaikan beberapa solusi yang telah dilakukan dan akan dilakukan guna membantu para peternak, salah satunya antara lain Membeli telur langsung dari peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan harga Rp 2000 per kg di atas harga pasar di kandang peternak dan akan melanjutkan pemberian subsidi pakan sebesar Rp 100/kg, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Charoen Pokphand berharap solusi yang diberikan dapat memberikan dampak nyata langsung yang bisa dirasakan oleh para peternak, walaupun tidak sebanyak yang diharapkan, akan tetapi harapannya dengan ini bisa terjalin hubungan yang baik dengan para peternak yang merupakan mitra kerja PT CPI, untuk melewati bersama - sama masa krisis ini.
Selanjutnya: Efek Merger Indosat dan Tri, Porsi Pemerintah RI, Boy Thohir & Investor Ritel Menciut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News