Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Santos Indonesia akan memperbaiki fasilitas produksi bergerak (Mobile Offshore Production Unit/MOPU) di lapangan gas Maleo, Madura pada bulan Oktober 2011. Selama perbaikan ada kemungkinan penghentian operasi sementara (temporary intermittent total shutdown) sekitar 15 hari.
Setiap hari lapangan ini menghasilkan gas sebesar 110 mmscfd yang dijual ke Perusahaan Gas Negara (PGN). Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PGN Wahid Sutopo mengatakan pihaknya sudah mengetahui adanya rencana perbaikan tersebut.”Selama perbaikan mungkin ada penurunan pasokan,” ujarnya di Jakarta, Senin ( 22/8).
Tetapi sayangnya sejauh ini kata dia pihaknya belum menemukan alternatif pasokan untuk mengisi penurunan dari lapangan Maleo tersebut.”Sekarang belum ada alternatifnya. Karena terbatas untuk alternatif yang setinggi Santos pasokannya,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan PGN Sri Budi Maya mengatakan, pengurangan pasokan ke pelanggan akan disampaikan kepada pelanggan. “Kami terus berupaya mencari pasokan tambahan untuk pelanggan di Jawa Tim,” ujarnya. Sejauh ini di antaranya ada tambahan 20 mmscfd dari lapangan Terang Sirasun pada Januari 2012 nanti.
Gas dari lapangan ini disalurkan PGN ke industri-industri di Jawa Timur. Sebelumnya, Santos Indonesia sudah mengumumkan rencana perbaikan ini. President & General Manager Santos Indonesia, Marjolijn Wajong, menyatakan pengerjaan pemeliharaan ini memang diperlukan untuk memenuhi komitmen perusahaan menjalankan usaha minyak dan gas secara aman serta sesuai dengan prinsip-prinsip usaha yang berkelanjutan.
“Pasokan listrik dan gas bagi industri-industri di Jawa Timur sangat penting untuk menunjang kegiatan perekonomian provinsi maupun nasional. Dengan kontribusi Santos yang signifikan di Jawa Timur, kami mencoba sedapat mungkin tetap berupaya memenuhi kebutuhan energi tersebut," ujarnya dalam keterangan kepada pers di Jakarta, Senin (15/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













