Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tax Amnesty yang digadang-gadang punya efek positif bagi sektor properti ini dimanfaatkan oleh beberapa pengembang properti tak terkecuali oleh PT. Pikko land development Tbk.
Nio Yantony, Direktur Utama PT Pikko Land Development Tbk menyatakan, untuk memanfaatkan peluang menarik ini Pikko Land akan mengembangkan produk kelas atas. Salah satunya adalah proyek Signature Park Grande yang berlokasi di Central Business District MT. Haryono, Jakarta Timur.
Banyak pihak memperkirakan sektor properti menjadi incaran dana repatriasi yang masuk ke Indonesia hasil dari regulasi pengampunan pajak tersebut. Melalui dana repatriasi itu para investor akan menanamkan modalnya pada sektor properti.
“Rencana serah terima unit kepada end user maupun investor mulai Desember 2016 untuk menara The Light dan Green Signature mulai Juni 2017. Sedangkan realisasikan penutupan atap akhir (topping off) telah dilaksanakan pada akhir 2015, lalu,” ucap Nio Yantony dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Jumat (26/8).
Apartemen Signature Park Grande berdiri di atas lahan sebesar 4,4 ha juga dibangun pusat bisnis dan komersial tiga lantai. Apartemen yang dibangun oleh perusahaan dengan kode emiten RODA ini terdiri dari dua menara yaitu The Light dengan tinggi 19 lantai dan Green Signature dengan tinggi 20 lantai. Sementara itu kedua menara tersebut memiliki total 2.500 unit.
Apartemen The Light dan Green Signature yang dikembangankan PT KSO Fortuna Indonesia, konsorsium anak usaha PT Pikko Land Development Tbk dengan PJM Group ini, memiliki tiga tipe unit kamar. Harga jual mulai dari Rp 700 jutaan hingga Rp 1,6 miliaran sesuai dengan komposisi kamar per unitnya. Untuk pusat bisnis dan komersial, dipasarkan pada kisaran harga Rp 3,3 miliar hingga Rp. 6,7 milliar untuk luas 44 m2 sampai 90 m2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
