kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pilih-pilih notebook yang bisa menjadi tablet


Kamis, 30 Mei 2013 / 17:24 WIB
Pilih-pilih notebook yang bisa menjadi tablet
ILUSTRASI. Ilustrasi manfaat buah pepaya.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Produsen Personal Computer (PC) mulai gemar menggarap potensi pasar notebook yang bisa beralih fungsi menjadi tablet. Setidaknya, ada tiga vendor yang sudah memasarkan produk hybrid tersebut ke Indonesia, yaitu Lenovo, Acer, dan Samsung.

Kabar terbaru dari Lenovo. Produsen produk teknologi asal China ini hadir dengan membawa ThinkPad Helix. Komputer jinjing seberat 1,7 kilogram ini bisa berubah rupa menjadi layaknya tablet.  Produk dengan layar 11,6 inci itu memboyong prosesor intel core generasi 3 i5 dan i7 dengan sistem operasi Windows 8 layar sentuh.

"Produk ini didesain bagi pengguna yang selalu membawa dua perangkat yakni notebook dan tablet. Jadi dengan produk ini pengguna tidak perlu membawa dua perangkat lagi," kata Azis Wonosari, Technical Manager PT Lenovo Indonesia dalam peluncuran ThinkPad Helix di Jakarta, Kamis (30/5).

Untuk pasar yang bisa dibilang sebagai produk convertible ini, Lenovo sudah memiliki dua produk produk, yakni IdeaPad Yoga dan ThinkPad Twist.  Sandy Lumy, Chief Operating Officer PT Lenovo Indonesia bilang, walaupun pasar komputer dobel fungsi ini masih kecil, tetapi pihaknya melirik cerug pasarnya.

Menurut Sandy, pasarnya yang kecil dikarenakan harga produk yang terbilang mahal. Untuk ThinkPad Helix Lenovo dibanderol seharga mulai Rp 19,499 juta per unit. Karena harganya mahal itulah, kontribusi penjualan Lenovo dari produk ini baru mencapai 3%.

Saat ini, pasar notebook Lenovo yang terbilang gemuk ada di segmen menengah bawah, atau notebook di bawah Rp 5 juta dengan kontribusi penjualannya mencapai 80%. "Kami harapkan pasar produk convertible ini bisa memberikan kontribusi 10% dari penjualan," harap Sandy.

Acer tak mau kalah

Senada dengan Lenovo, Acer pada hari ini, Kamis (30/5) juga meluncurkan perangkat convertible atau hybrid bernama Acer Aspire P3. Aspire P3 menggunakan bentang layar yang sama dengan ThinkPad Helix, yakni 11,6 inci.

Namun, dari sisi berat, ultrabook besutan Acer ini lebih ringan, hanya 1,4 kilogram. Sedangkan sistem operasi yang diusung memakai Windows 8 dengan layar sentuh, serta prosesor Intel Core i3 dan i5.

Jason Lim, President Director Acer Indonesia berharap, produk ultrabook yang bisa berubah fungsi menjadi tablet ini bisa menyumbang 30% dari total penjualan Acer. Menurut Lim, sebelum menurunkan produknya, pihaknya sudah melakukan survei terlebih dahulu. “Hasilnya perangkat touch (sentuh) dan type (ketik) akan jadi trend," pungkas Jason.

Samsung menjadi pembuka jalan

Sebelum Lenovo dan Acer, produsen perangkat teknologi Samsung ternyata sudah lebih dulu terjun di segmen pasar ini. Samsung sudah menghadirkan produk convertible ini sejak November tahun 2012 lalu.

Saat itu, Samsung menghadirkan ATIV Smart PC,  notebook layar sentuh dengan berat 1,48 kilogram yang juga bisa berubah rupa menjadi layaknya tablet. Samsung memposisikan produknya ini sebagai notebook premium, yang diklaim sudah berhasil menyumbangkan 8% dari total penjualannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×