Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Demi mendongkrak kapasitas produksi, PT Pindad (Persero) berencana menambah dua lini mesin produksi pada awal tahun depan. Kedua mesin itu akan didatangkan secara bertahap mulai tahun depan.
Direktur Utama PT Pindad, Andik Avianto, menjelaskan, meskipun mesin akan didatangkan pada awal 2013, kedua lini mesin tersebut baru akan beroperasi pada akhir 2014. "Dua lini mesin itu masih harus dirakit, dan diperkirakan memakan waktu 24 bulan," katanya, akhir pekan lalu.
Perusahaan pelat merah ini memutuskan untuk menambah mesin, karena ingin mengerek kapasitas produksi industrinya. Apalagi, saat ini, Pindad sedang proses penjajakan untuk meraih proyek pembuatan senjata api dari pihak Belgia dan Jerman.
Diharapkan, penambahan mesin bisa semakin mempermudah perusahaan untuk menerima proyek dalam jumlah besar ke depannya. Sekedar catatan, selama ini, Pindad sudah membuat produk, seperti peluru, mortir, granat, hingga senjata api.
Menurut Andik, perusahaan menyiapkan investasi sebesar Rp 150 miliar untuk membeli kedua lini mesin tersebut. Namun, dia tak mau buka-bukaan soal sumber pendanaannya.
Nantinya, dengan tambahan dua lini mesin tersebut, kapasitas produksi perseroan akan bertambah sebanyak 40 juta unit per tahun. Sebelumnya, kapasitas produksi seluruh mesin yang dimiliki Pindad hanya 150 juta unit setahun. Itu artinya, nanti, total kapasitas produksi perusahaan akan mencapai 190 juta unit saban tahun.
Andik mengaku, awalnya, perseroan berencana meremajakan seluruh mesin. Tapi, karena proses peremajaan memakan waktu lama, sehingga perusahaan memutuskan memasok mesin baru. Saat ini, total mesin yang dimiliki Pindad mencapai 1.000 unit dan sudah berusia sekitar 82 tahun.
Tahun ini, Pindad sedang menggarap beberapa proyek. Salah satunya, proyek pembuatan amunisi dan peralatan tempur yang dipesan TNI Angkatan Darat (TNI AD).
Pindad akan membuat kendaraan tempur pengangkut personel atau armoured personnel carrier dengan sistem penggerak enam roda simetris seperti misalnya Panser Anoa. Kendaraan ini akan mampu mengangkut 10 personel tentara.
Andik bilang, proyek ini ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini. Adapun, nilai investasi untuk proyek tersebut mencapai Rp 1,3 triliun.
Dengan sederet proyek yang sudah ditangan dan masih dibidik di paro kedua tahun ini, Pindad optimis kinerja tahun ini bakal meningkat, bahkan bisa mengantongi untung. Maklum saja, tahun lalu, perusahaan ini masih merugi.
Kata Andik, perseroan mengincar pendapatan Rp 1,9 triliun pada tahun ini. Sayangnya, dia menolak menyebut pendapatan yang sudah diraih pada semester pertama 2012.
Dia hanya bilang, pada paro kedua tahun ini, pendapatan perusahaan bakal naik signifikan. "Kami optimis bisa dua sampai tiga kali lipat dari pendapatan semester satu. Karena proyek mulai berdatangan, dan kebanyakan proyek-proyek yang lalu juga rampung," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News