kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pioneerindo andalkan ayam CFC


Kamis, 26 Juni 2014 / 11:26 WIB
Pioneerindo andalkan ayam CFC
ILUSTRASI. Temulawak bermanfaat menurunkan asam lambung tinggi.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk siap memacu ekspansi di paruh kedua 2014. Salah satunya dengan menambah jumlah gerai restoran pada tahun ini juga. Langkah ini perlu dilakukan perusahaan berkode saham PTSP ini demi mengejar target pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 10%-12% serta laba bersih sebesar 5%.

Berarti, perusahaan yang menaungi restoran cepat saji berlabel California Fried Chicken (CFC), Sapo Oriental, dan Cal Donat ini berharap mendulang pendapatan usaha Rp 429,61 miliar sampai Rp 437,42 miliar sampai akhir 2014. Sedangkan target laba bersih pada periode yang sama sekitar Rp 37,28 miliar.

Sayangnya, pencapaian Pioneerindo sampai dengan kuartal I-2014 tidak begitu memuaskan. Pendapatan usaha perusahaan ini hanya naik tipis 6,65% menjadi Rp 91,94 miliar dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu. Laba bersih malah anjlok 72,36% menjadi hanya Rp 1,02 miliar. Penyebabnya adalah sebagai akibat dari kenaikan gaji tahunan pegawai, biaya utilitas dan sewa, transportasi, serta aktivitas pemasaran.

Melihat hasil yang kurang memuaskan ini, Direktur Keuangan Pioneerindo Kristanto menuturkan bahwa perusahaannya akan berupaya mengenjot penjualan dan mempercepat pembukaan gerai anyar tahun ini. Tujuannya tak lain adalah untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

Rupanya, manajemen Pioneerindo masih belum mau mengerek harga jual dari gerai restorannya. "Sejauh ini kami belum ada rencana untuk menaikkan harga," ujarnya pada paparan publik, Rabu (25/6).

Fokus di CFC

Sepanjang 2014, Pioneerindo berencana membuka 40 gerai baru CFC dengan nilai investasi Rp 1,5 miliar per gerai. Sebelumnya, manajemen perusahaan pernah berucap bahwa dari total gerai baru tersebut, sekitar 15% dari total gerai bakal diwaralabakan. Sekadar tahu, Pioneerindo menetapkan biaya waralaba untuk CFC sebesar Rp 125 juta dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.

Selain menambah gerai baru, PTSP juga berniat merenovasi 30 gerai lawas CFC. Langkah ini dilakukan agar bisa bersaing dengan gerai cepat saji sejenis. Untuk kegiatan ini, PTSP akan menganggarkan dana renovasi sebesar Rp 750 juta per gerai.

Artinya, Pioneerindo mesti menyiapkan belanja modal Rp 82,5 miliar untuk mendukung seluruh ekspansi bisnis tersebut. "Sekitar separuh dari sumber dana belanja modal berasal dari kas internal kami. Adapun sisanya dari pinjaman bank," jelas Kristanto.

Sisi yang lain, Pioneerindo rupanya belum berencana mengembangkan gerai Sapo Oriental dan Cal Donat. Pasalnya kontribusi bisnis dari dua gerai makanan tersebut masih tergolong minim.

Lihat saja, sepanjang 2013, hingga 93,2% dari total penjualan Pioneerindo masih mengandalkan CFC. Sedangkan Sapo Oriental dan Cal Donat masing-masing hanya sanggup menyetor 5,7% dan 1,1%.

Sekedar catatan, Pioneerindo mengoperasikan 274 gerai yang terdiri dari 246 gerai CFC, tujuh gerai Sapo Oriental, dan 21 gerai Cal Donat pada akhir 2013. Perusahaan ini juga sudah mulai mewaralabakan 40 gerai CFC.

Kristanto memperkirakan jumlah gerai CFC akan bertambah 17 sampai dengan semester satu 2014. Artinya, Pioneerindo mesti mengejar pembukaan 23 gerai lagi di sisa tahun ini.

Mengenai lokasi gerai baru, Kristanto mengaku tidak fokus ke wilayah tertentu. "Saat ini gerai paling banyak berada di Jabodetabek. Tapi pangsa pasar kami menyebar di seluruh Indonesia," ujarnya.

Bisa saja gerai CFC anyar bakal menyasar luar Jabodetabek atau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×