kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

PKT akan Menjadi Pemegang Saham Mayoritas di Pabrik Pupuk Baru yang Akan Dibangun Pemerintah


Senin, 18 Januari 2010 / 09:44 WIB
PKT akan Menjadi Pemegang Saham Mayoritas di Pabrik Pupuk Baru yang Akan Dibangun Pemerintah


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

Pupuk Kaltim Akan Menjadi Pemegang Saham Mayoritas Pabrik Pupuk Baru

JAKARTA. PT Pupuk Kaltim (PKT) akan menjadi pemegang saham mayoritas di pabrik pupuk baru yang akan dibangun pemerintah. Sisa saham dimiliki PTPN IV dan PTPN V. “Sekarang masih dalam tahap proses penyelesaian administrasi,” kata Direktur Utama Pabrik Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Hidayat Nyakman.

Tahun ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pupuk akan membangun satu pabrik pupuk NPK bersama dengan BUMN Perkebunan. Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di Medan, Sumatera Utara dengan kapasitas 100.000-200.000 per tahun

Untuk membangun pabrik tersebut, Kementerian BUMN menunjuk PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan PTPN V mewakili BUMN Perkebunan, dan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dari BUMN Pupuk.

Kendati lokasi Pupuk Sriwijaya (Pusri) lebih dekat dengan Medan, namun PKT lah yang terlibat dalam pabrik baru ini karena memiliki stok bahan baku NPK yang cukup.

Namun, PKT harus mendapatkan persetujuan dari induk usahanya, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) untuk membangun pabrik pupuk ini. Setelah mengantongi restu, PKT akan membentuk anak perusahaan bersama PTPN IV dan PTPN V. Nah, anak usaha itu yang nantinya akan membangun pabrik pupuk.

Menurut Hidayat, dengan adanya kerjasama ini, PKT bisa mendapatkan pasar yang pasti. Soalnya, pupuk NPK yang dihasilkan akan dijual kepada PTPN IV dan PTPN V. “Kami fleksibel tapi mengutamakan kebutuhan PTPN IV dan PTPN V. Nanti kalau sudah mencukupi bisa kita jual ke luar,” lanjut Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×