Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan upaya renegosiasi jadwal operasional pembangkit masih akan dilakukan pada tahun ini.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN sepanjang tahun lalu menghadapi tantangan oversupply atau listrik berlebih.
Menurutnya, upaya renegosiasi jadwal Commercial Operation Date (COD) pembangkit milik Independent Power Producer (IPP) akan dilanjutkan pada tahun ini.
"Kami terus mengupayakan (renegosiasi) dan dari diskusi bersama ini sudah mendekati 80% hingga 90%," jelas Darmawan ditemui di Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (15/2).
Baca Juga: Dirut PLN Beberkan Strategi Bujuk Swasta Mundurkan Jadwal Operasional Pembangkit
Darmawan tak menampik, upaya renegosiasi jadwal COD pembangkit turut membantu PLN menjaga arus kas perusahaan. Menurutnya, ada potensi pemangkasan beban Take or Pay (TOP) yang bisa dilakukan dari renegosiasi jadwal operasional pembangkit.
Asal tahu saja, PLN telah memangkas beban TOP mencapai Rp 47,5 triliun hingga akhir tahun 2022.
Darmawan mengatakan, secara khusus untuk tahun 2022 lalu PLN berhasil memangkas beban TOP sebesar Rp 9,83 triliun.
Upaya renegosiasi jadwal pembangkit perlu dilakukan mengingat adanya potensi kelebihan listrik atau oversupply.
Menurutnya, sepanjang satu tahun terakhir ada penambahan kapasitas pembangkit mencapai 7 GW khusus untuk Pulau Jawa. Di sisi lain, pertumbuhan permintaan listrik hanya ada dikisaran 1,2 GW hingga 1,3 GW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News