kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.325   0,00   0,00%
  • IDX 7.084   38,91   0,55%
  • KOMPAS100 1.031   8,28   0,81%
  • LQ45 801   5,64   0,71%
  • ISSI 226   1,64   0,73%
  • IDX30 418   2,33   0,56%
  • IDXHIDIV20 493   1,83   0,37%
  • IDX80 116   0,94   0,81%
  • IDXV30 119   0,40   0,34%
  • IDXQ30 136   0,25   0,18%

PLN Bidik Kenaikan Permintaan Listrik Jadi 511 TWh pada 2034


Senin, 02 Juni 2025 / 16:18 WIB
PLN Bidik Kenaikan Permintaan Listrik Jadi 511 TWh pada 2034
ILUSTRASI. pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/11/2024. PT PLN (Persero) menargetkan kenaikan permintaan listrik nasional menjadi 511 terawatt hour (TWh) hingga tahun 2034.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menargetkan kenaikan permintaan listrik nasional menjadi 511 terawatt hour (TWh) hingga tahun 2034. Proyeksi ini tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, permintaan listrik pada 2024 tercatat sebesar 306 TWh. Artinya, PLN memproyeksikan penambahan permintaan listrik sekitar 205 TWh dalam 10 tahun mendatang.

"Maka untuk tahun 2034 total demand dari sekarang 306 TWh di tahun kemarin, naik menjadi 511 TWh dan ini sudah mempertimbangkan additional demand di mana pertumbuhan ekonomi di tahun 2029 akan mencapai 8%," kata Darmawan dalam Diseminasi RUKN dan RUPTL 2025–2034 di Jakarta, Senin (2/6).

Baca Juga: Lewat RUPTL Baru, PLN Targetkan Bauran EBT Capai 34,3% pada 2034

Sejalan dengan itu, PLN juga menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW) hingga 2034.

Berdasarkan RUPTL terbaru, PLN melakukan pemetaan pertumbuhan permintaan secara spasial agar lebih presisi dan menghindari kelebihan pasokan (oversupply) di wilayah tertentu. Di Pulau Jawa, permintaan tumbuh secara organik sekitar 4,3% per tahun, namun diperkirakan bisa mencapai 6,1% karena ekspansi pusat data. Pusat data akan tumbuh masif, terutama di sekitar Jakarta, Bekasi, Karawang, Banten, serta di Batam.

Selain pusat data, permintaan listrik juga terdongkrak oleh hilirisasi mineral dan batu bara, industri kelapa sawit, kendaraan listrik (EV), serta sektor maritim dan pariwisata.

Adapun, proyeksi permintaan per wilayah Jawa 293 TWh (organik + data center), Sumatera 73 TWh (organik), Kalimantan 29 TWh (organik + hilirisasi), Sulawesi 25 TWh, NTT 8 TWh, Banten 28 TWh (KEK + data center), Batam 17 TWh.

Sementara itu, kawasan hilirisasi seperti Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara masing-masing menyumbang 5,3 TWh dan 17 TWh. Permintaan tambahan juga datang dari Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar 1 TWh, hilirisasi sawit di Jambi sebesar 4 TWh, serta peningkatan penggunaan EV dan kompor listrik di Jawa Timur sebesar 1,7 TWh.

Baca Juga: PLN Siap Jalankan Diskon 50% Tarif Listrik pada Juni-Juli 2025

Selanjutnya: 5 Manfaat Tranexamic Acid untuk Wajah, Ketahui Juga Efek Sampingnya!

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Tranexamic Acid untuk Wajah, Ketahui Juga Efek Sampingnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×