kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.545   -6,00   -0,04%
  • IDX 6.849   21,30   0,31%
  • KOMPAS100 990   1,81   0,18%
  • LQ45 766   2,70   0,35%
  • ISSI 219   0,44   0,20%
  • IDX30 398   2,06   0,52%
  • IDXHIDIV20 468   1,01   0,22%
  • IDX80 112   0,40   0,36%
  • IDXV30 115   0,49   0,43%
  • IDXQ30 129   0,39   0,30%

PLN borong LNG, proyek Train III jalan


Senin, 18 April 2016 / 11:45 WIB
PLN borong LNG, proyek Train III jalan


Reporter: Azis Husaini, Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ramainya pasokan  gas alam cair atawa liquified natural gas (LNG) di pasar dunia membuat banyak perusahaan sulit menjual LNG. Hal ini juga dialami oleh BP Indonesia yang kesulitan mencari pembeli jangka panjang untuk produksi Train III Tangguh. Proyek ini bakal beroperasi 2020 dengan kapasitas 3,8 juta ton per tahun.  

Namun, kekhawatiran BP mulai menemui titik terang.  Sebabnya, PLN berminat menambah pembelian LNG dari Train III Tangguh. Jumat pekan lalu, PLN dan BP Indonesia meneken amandemen Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) di Train Tangguh III.

Jika 17 Oktober 2014 lalu PLN hanya membeli 24 kargo LNG, setelah amandemen PJBG, PLN menambah pembelian menjadi 44 kargo LNG (1 kargo LNG=145.000 metrik ton). Kontrak terhitung dari 1 Januari 2020-30 Juni 2034.

Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai, amandemen PJBG tersebut bisa memberikan keuntungan bagi pelaku industri migas karena ada kepastian komitmen pembelian LNG untuk jangka yang panjang.

"Penjualan LNG Tangguh ke PLN adalah upaya pemerintah mengoptimalkan pengembangan hulu migas di tengah kondisi pasar LNG saat ini yang tengah oversuply, di mana pembeli lebih memilih untuk membeli spot atau kontrak jangka pendek," pungkas Sudirman, akhir pekan lalu.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengakui, proyek Train III Tangguh memang sulit berjalan lantaran belum mendapat pembeli penuh. "Sekarang PLN mau ambil 75% dari produksi 3,8 juta ton per tahun. Sebelumnya tidak sampai 40%," terang Wiratmaja.

Adapun sisanya sudah dibeli Jepang dan pabrik Pupuk di Bintuni. Alhasil, dengan adanya pembelian dari PLN ini, pembeli LNG dari Train III Tangguh sudah 100%. "Sekarang tinggal final investment decision (FID) saja," kata dia. Investasi Train III mencapai US$ 14 miliar.

Sofyan Basir Direktur Utama PLN menyatakan, pembelian LNG dari Train III mengamankan pasokan gas PLTG Arun (184 MW), PLTGU Belawan (800 MW), PLTGU Muara Karang (1.300 MW) dan PLTGU Priok (2.000 MW).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×