kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN bukan saja listriki desa, tetapi juga mulai rambah internet untuk desa


Selasa, 10 September 2019 / 17:28 WIB
PLN bukan saja listriki desa, tetapi juga mulai rambah internet untuk desa
ILUSTRASI. PLN melalui ICON akan membangun internet desa


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno  meresmikan pengoperasian Internet Desa, Ides Cafe di Desa Sidayu Tojan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Ides Cafe merupakan program internet rakyat yang diinisiasi oleh ICON+ anak perusahaan PT PLN (Persero).

Dengan adanya Ides Cafe, diharapkan masyarakat dan pemerintah di desa-desa akan dapat memanfaatkan koneksi internet secara gratis sesuai dengan slogan resmi Ides Cafe, yakni Connecting To Unconnected People. Program ini merupakan bentuk dukungan PLN melalui ICON+ sebagai bagian dari BUMN untuk mengembangkan Desa Berlistrik dan Berinternet.

Baca Juga: Mau langganan internet murah Stroomnet PLN? Ini syarat dan ketentuannya

Menteri Rini mengungkapkan keberadaan Ides Cafe ini adalah wujud nyata BUMN Hadir untuk Negeri. Saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi menjadi hal utama untuk lebih melek teknologi dan informasi, dalam rangka mendukung SDM Unggul dan berdaya saing tinggi. 

"Semangat pembangunan Ides Cafe untuk menghadirkan konektivitas kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Diharapkan, masyarakat desa dan komoditas lokal, terutama di desa-desa yang belum mendapatkan akses internet ini akan semakin memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan global, serta mampu mewujudkan konsep Nawacita di bidang ekonomi dengan mengadopsi teknologi informasi,” ujar Menteri Rini dalam siaran pers.

Dengan sambungan internet ini, Menteri Rini berharap rakyat Desa Klungkung bisa lebih sejahtera dan mampu bersaing dengan kota-kota besar. Hal ini sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo bahwa BUMN harus membangun masyarakat dari pinggir Indonesia.

“Dengan sambungan internet ini, bisa mengakses pasar guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya di Klungkung dan Bali. Saya minta namanya diganti yang lebih kearifan lokal yaitu Warung atau Kedai. Jangan pakai Cafe. Kehadiran ides ini mendukung ekonomi digital di tanah air,” kata Rini.

Direktur Utama ICON+ Hikmat Dradjat mengatakan ada tiga tujuan utama dari keberadaan ICON+. Pertama ialah peningkatan pendidikan masyarakat melalui kemudahan akses informasi dan distance learning.

Kedua, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan menciptakan komunitas digital di pedesaan. Dan ketiga ialah solusi digital village yang menyinergikan pelayanan pemerintah desa dengan masyarakat melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam pengelolaan dan pengoperasiannya, Ides Cafe melibatkan secara langsung pemerintah daerah atau desa, komunitas-komunitas masyarakat desa seperti komunitas petani, nelayan, pengrajin, pedagang, BUMDES, dan pelaku UMKM lainnya, serta Kementerian BUMN dan kementerian lain yang terkait selaku pembina atau pengarah.

Dengan Ides Cafe juga diharapkan bisa membantu meningkatkan sektor ekonomi di pedesaan dan dapat semakin meluaskan jaringan pemasaran mereka. Sampai saat ini, ICON+ telah membangun Ides Cafe 3.170 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. ICON+ menargetkan ke depannya akan ada lebih dari 15.000 Ides Cafe di seluruh Indonesia.

Dalam pengimplementasiannya, Ides Cafe memiliki tiga tahap utama. Tahap pertama ialah terkait dengan kesiapan infrastruktur dan konektivitas sebagai fondasi digitalisasi. Dalam tahap ini, ICON+ membangun infrastruktur dasar yang diperkuat jaringan fiberoptic.

Tahap kedua ialah digitalisasi, yakni membangun value-added services yang mencakup seluruh aspek seperti digitalisasi desa online, portal desa, e-learning, cashless transaction, e-commerce. Dan tahap ketiga ialah terciptanya Digital Village. Dengan tercapainya tahap ketiga, diharapkan desa-desa terutama di wilayah 3T dapat lebih mandiri dan menumbuhkan semangat Nawacita dan berwirausaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×