Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT PLN sedang mencari tambahan kargo LNG untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas. Langkah ini untuk mengantisipasi penjualan listrik yang bakal meningkat tahun ini.
Kepala Divisi Pengadaan BBM dan Gas PT PLN, Chairani Rachmatullah mengatakan PLN sudah memiliki kontrak jangka panjang hingga 10 tahun ke depan sebanyak 34 kargo. Namun, jumlah tersebut masih belum cukup untuk memenuhi pasokan ke PLTG jika terjadi lonjakan peningkatan pemakaian listrik.
Tahun lalu saja, PLN membutuhkan LNG sebanyak 38 kargo. Sementara saat ini kebutuhan pasokan gas PLN mencapai 230 mmscfd per hari.
Selain itu PLN juga dituntut meningkatkan diversifikasi energi. Saat ini pemakaian energi gas mencapai 23% dari target 25% tahun 2019.
Untuk itu Chairani memproyeksi adanya kebutuhan penambahan 11 kargo LNG dari total 34 kargo yang sudah terkontrak saat ini. "Sehingga volume terkontraknya harapan kami bisa sampai 45 kargo LNG untuk jangka panjang per tahun,"kata Chairani pada Rabu (16/3).
Untuk itu PLN pun tengah bernegosiasi untuk kontrak jangka panjang LNG dengan PT Pertamina untuk suplai dari Bontang dan BP Indonesia untuk suplai dari Tangguh. Namun Chairani bilang untuk kontrak baru ini PLN meminta adanya range jumlah kargo LNG yang bisa diserap oleh PLN.
Ini dilakukan demi mengamankan jumlah pasokan gas untuk kebutuhan listrik yang diproyeksi bisa terus meningkat. "Kami tidak mau fix angkanya karena khawatir kalau hanya 11, ternyata demand tinggi, kan repot carinya. Atau sebaliknya demand rendah seperti tahun lalu karena banjir,"ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
