kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN Gandeng 3 Produsen PLTS untuk Bangun Pabrik Solar Panel


Selasa, 15 November 2022 / 19:57 WIB
PLN Gandeng 3 Produsen PLTS untuk Bangun Pabrik Solar Panel
ILUSTRASI. Indonesia Power menggandeng tiga produsen PLTS untuk investasi pabrik solar panel.. KONTAN/Baihaki/9/9/2022


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui subholding PLN Indonesia Power menggandeng tiga produsen PLTS untuk investasi pabrik solar panel.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh  Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, Direktur PT Agra Surya Investindo, Harvey Tjokro, Chairman Trina Solar, Gao Jifang, Attorney In Fact PT Daya Anugerah Sejati Utama, Franky Oesman Widjaja pada Minggu (13/11).

Melalui kerja sama ini, PLN Indonesia Power berkolaborasi untuk membangun pabrik, mengembangkan skema bisnis maupun model pemasaran produk solar panel di dalam negeri. Harapannya perusahaan ini akan menjadi perusahaan solar panel terbesar di Asia Tenggara dan produksinya langsung dilakukan oleh anak bangsa. 

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, langkah ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kapasitas nasional dalam negeri untuk memperkuat infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). 

Baca Juga: Capex Pembangunan PLTS Dinilai Terus Alami Penurunan

"Saat ini peluang pasar yang sangat besar belum didukung oleh industri solar panel dalam negeri secara maksimal. Masih terdapat disparitas harga produk solar panel dalam negeri, di mana harga impor 40% lebih murah dibanding harga dalam negeri," ujar Edwin dalam siaran pers, Selasa (15/11).

Edwin menjelaskan, disparitas harga ini dikarenakan rantai pasok dalam negeri yang belum terbentuk secara end to end. Padahal target pemerintah dalam TKDN PLTS mencapai 60%, namun saat ini baru 40%. 

"Untuk itu, PLN terus mendorong pembangunan ekosistem dan memfasilitasi kapabilitas nasional melalui pembuatan manufaktur solar panel dengan menghadirkan pabrikan dengan teknologi terkini," ujar Edwin.

Baca Juga: Menteri ESDM Dorong Penyediaan Energi Hijau untuk industri

Langkah ini juga sebagai upaya PLN dalam menghadirkan pasokan listrik berbasis energi bersih yang realible, sustainable dan affordable bagi masyarakat.

"Dengan membangun industri ini, PLN akan menyelesaikan dilema energi kotor yang murah vs energi bersih yang mahal, sehingga PLN dapat mewujudkan amanah dalam penyediaan listrik yang murah dan bersih," tutup Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×