kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN ingin impor batubara, DPR menolak


Kamis, 26 Agustus 2010 / 14:41 WIB
PLN ingin impor batubara, DPR menolak


Reporter: Adi Wikanto |

JAKARTA. PT PLN (Persero) berencana mengimpor batubara dari Australia karena kebutuhan batubara di PLN sering kali tidak terpenuhi dari pemasok di dalam negeri. Padahal, PLN kini sudah mulai mengalihkan bahan bakar utama pembangkit listriknya dengan batubara.

Impor batubara tersebut rencananya untuk memenuhi kebutuhan batubara pada tahun 2011 mendatang. Hitungan diatas kertas, volume batubara yang akan diusung PLN sebanyak 9 juta ton.

"Tapi, ini masih rencana saja," kata Dahlan Iskan, Direktur Utama PLN saat menggelar rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (26/8).

Dahlan mengaku, Indonesia kaya akan sumber batubara. Hanya, PLN tidak mendapatkan pasokan secara kontinyu. "Padahal, apa pun kondisinya, listrik harus terus menyala," kata Dahlan.

Nah, daripada kesulitan berburu batubara dari dalam negeri, PLN lebih memilih untuk mengimpor saja. "Kami tidak mau merengek-rengek," kata Dahlan.

Merespons rencana PLN tersebut, Komisi VI DPR menolaknya; dan berjanji akan mencarikan solusi. "Salah satunya dengan domestic market obligation (DMO) agar kebutuhan PLN bisa terpenuhi," kata Nurdin Tampubolon, Wakil Ketua Komisi VI.

Nurdin menegaskan, usulan DMO tersebut akan dibahas lebih lanjut di Komisi VI. "Kami akan bahas dulu di rapat pimpinan. Tapi kami minta agar PLN tidak perlu impor," tandas Nurdin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×