Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT PLN (Persero) menunggu pasokan gas dari Jambi Merang mengalir ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) Muara Tawar. Direktur Energi Primer PLN mengatakan, Nur Pamuji, gas dari Jambi Merang ke PLTGU Muara Karang akan mengalir setelah proses pertukaran (swap). "Saat ini sedang diproses perjanjian oleh BP Migas setelah swap selesai baru mengalir," kata Nur Pamuji lewat pesan singkatnya, Kamis (4/8).
Kepala Divisi Humas Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Gde Pradnyana membenarkan bahwa terdapat proses swap untuk memasok PLTGU Muara Karang. Proses swap telah dilakukan ketika ConocoPhillips melakukan perawatan hingga terpaksa menghentikan operasi produksi (shutdown). Gas dari Jambi Merang digunakan untuk menutup kebutuhan pelanggan ConocoPhillips di Batam selama shutdown. Pasalnya, selama shutdown Conoco sebenarnya juga dilakukan proses hot tapping agar pasokan gas dari Jambi Merang bisa masuk ke Grissik dan selanjutnya dialirkan ke Jawa Barat.
“Sebagai gantinya Conoco mengalirkan 23 mmscfd ke Jawa Barat untuk PLN. Secara fisik sudah mengalir, tapi secara entitlement masih Jambi Merang,” kata dia. Sebaliknya, pasokan gas sebesar 65 mmscfd dari Jambi Merang akan dialirkan ke Duri selama pipa Sungai Kenawang – Grissik belum selesai dibangun.
Gas dari Jambi Merang ke pembangkit PLN juga belum bisa dialirkan karena pembangkitnya belum jadi. Seharusnya dari pasokan gas 65 mmscfd, sebesar 42 mmscfd dialirkan ke pembangkit di Sumatera, yaitu pembangkit di Payo Silincah, Duri dan Rengat. “Swap ini hanya sementara sampai pipa Sungai Kenawang – Grissik selesai dibangun oleh Talisman,” kata Nur Pamuji.
Kontrak pasokan gas dari Jambi Merang sudah ditandatangani sejak 2006. Menurut Nur Pamuji, gas dari lapangan tersebut seharusnya mulai mengalir pada April lalu melalui pipa South Sumatra West Java (SSWJ) milik PT PGN Tbk (PGAS).
Pasokan gas ini diperoleh dengan mekanisme swap dengan ConocoPhillips. PLN akan mendapat gas dari Lapangan Grissik milik Conoco dan gas dari Jambi Merang akan dialirkan ke konsumen Conoco. Mekanisme swap ini rencananya akan dilakukan hingga sejumlah pembangkit berbahan bakar gas selesai dibangun di Sumatera.
Swap akan tertunda
Namun, proses swap gas ini bakalan tertunda. Pasalnya, pipa yang dipakai untuk mengalirkan gas dari Jambi Merang hingga pembangkit listrik tenaga gas uap (PTGU) Muara Tawar belum selesai dibangun.
Pradnyana mengatakan, awalnya gas dari Jambi Merang ini akan digunakan PLN untuk mengaliri pembangkit mereka yang berada di Sumatera. Namun, perseroan berubah pikiran dan meminta agar gas tersebut juga dialirkan ke PLTGU Muara Tawar di Jawa Barat. “Dalam poin ini, kami belum siap. Jadi Jambi Merang belum bisa dialirkan ke PLN. Kalau gasnya sendiri sudah siap dialirkan,” kata dia.
Untuk mengalirkan gas dari Jambi Merang ke PLTGU Muara Tawar, perlu pembangunan pipa yang menghubungkan Lapangan Sungai Kenawang di Jambi Merang dan Grissik. Pembangunan pipa ini dilakukan oleh pemegang konsesi Jambi Merang, yaitu Joint Operating Body (JOB) Pertamina Hulu Energi dan Tallisman Energy, atas permintaan PLN.
“Dulu PLN meminta pipa untuk ke pembangkit di Sumatra. Pipa ini sudah jadi. Karena sekarang PLN berubah pikiran, ya kita harus mulai lagi bahas soal anggaran dan komersialnya. Mudah-mudahan bisa segera selesai,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News