kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.304   18,00   0,11%
  • IDX 7.911   -33,26   -0,42%
  • KOMPAS100 1.113   -7,68   -0,69%
  • LQ45 830   3,14   0,38%
  • ISSI 266   -1,72   -0,64%
  • IDX30 429   0,96   0,22%
  • IDXHIDIV20 494   1,08   0,22%
  • IDX80 125   0,46   0,37%
  • IDXV30 130   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 138   0,25   0,18%

PLN mengantongi pinjaman dari JBIC


Senin, 19 November 2012 / 10:54 WIB
PLN mengantongi pinjaman dari JBIC
ILUSTRASI. Cari Tahu 7 Kandungan Skincare Yang Dapat Menyebabkan Jerawat


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) mengantongi pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar 2,06 miliar yen atau setara 25 juta dollar AS. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan proyek listrik di Jakarta.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelaskan pinjaman ini memiliki tenor 12 tahun. "Kami sudah melewati masa tender dari beragam negara, ternyata Jepang yang memenangkan. Ini semacam kredit ekspor," kata Pamudji di kantor Kementerian Keuangan, Senin (19/11).

Menurutnya, kupon yang diberikan oleh JBIC untuk pinjaman ini hanya sebesar 2%. Kupon yang rendah ini diperoleh setelah perseroan melakukan serangkaian tender dari berbagai negara.

Ada beberapa negara seperti dari Korea, China, Jerman dan Prancis yang mengikuti tender tersebut. Namun hanya Jepang lah yang memberikan penawaran terbaik. "Lelang ini sudah dimulai sejak 2009 dan Jepang akhirnya memenangkan," tambahnya.

Sementara rincian pembangunan proyek dari alokasi dana ini yaitu pembangunan dua buah gardu induk sebesar 150 kV di Semanggi Barat dan Daan Mogot. Serta satu kabel bawah tanah yang akan menghubungkan dari Karet ke Semanggi Barat dengan kapasitas 150 kV.

"Dana pinjaman dari Jepang ini akan ditarik mulai tahun depan, jika dana ini sudah diteken oleh Kementerian Keuangan, maka proyek bisa langsung berjalan," tambahnya.

PLN menargetkan proyek tersebut akan selesai dalam 24 bulan mendatang. Jika Kementerian Keuangan menyetujui pencairan dana tersebut di awal tahun depan, maka diperkirakan proyek ini akan selesai awal 2015. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×