Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) cukup percaya diri menyongsong 2012. Soalnya, PLN telah mengantongi kontrak gas yang sudah melebihi rencana penggunaan gas tahun depan.
Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi Minyak dan gas PLN, mengatakan, perseroan menetapkan kebutuhan gas PLN tahun depan mencapai 1.090 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/ mmscfd). "Sementara kontrak gas tahun depan sudah 1.300 mmscfd, ada juga potensi tambahan sebesar 40 mmscfd," ujar Mardjoeki kepada KONTAN, Minggu malam (30/10).
Kontrak sebesar 1.300 mmscfd terdiri dari 769 mmscfd realisasi kontrak tahun ini dan sekitar 531 mmscfd merupakan kontrak baru.
Namun, untuk potensi tambahan kontrak baru sebesar 40 mmscfd ini Mardjoeki masih merahasiakannya.
Beberapa kontrak baru di 2012 adalah tambahan pasokan gas alam cair dari Bontang sebesar 200 mmscfd yang akan disimpan di Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Teluk Jakarta. Saat ini tempat penyimpanan itu sedang dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan selesai Februari 2012 dan akan beroperasi penuh April 2012.
Pasokan lainnya dari blok Kangean sebesar 130 mmscfd, blok Wortel sebesar 50 mmscfd, Oyong 40 mmscfd, dan swap Jambi Merang dan Premier sebesar 105 mmscfd, Sengkang sebanyak 15 mmscfd, Gelam 4 mmscfd, dan swap Jambi Merang 105 mmscfd. Kemudian dari Nunukan sebesar 5-10 mmscfd.
Mardjoeki mengatakan, ini berbeda dengan kondisi tahun 2011. Tahun ini kontrak gas PLN hanya 769 mmscfd padahal kebutuhannya sebesar 903 mmscfd. "Akibatnya kita menggunakan BBM lebih banyak," ujarnya.
Tahun depan PLN mendapat jatah BBM sebesar 6,5 juta kilo liter atau berkurang 2,3 juta kilo liter dari jatah tahun ini sebesar 8,8 juta kilo liter.
Dengan melimpahnya pasokan gas tahun depan, menurut Mardjoeki PLN bisa menekan penggunaan BBM. "Potensi penghematan pengalihan BBM ke gas ini kata dia cukup besar. Selisih harga antara gas dan BBM mencapai US$ 20.000 per hari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News