Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tanamalala dengan kapasitas 176 kilowatt peak (kWp) di Pulau Bembe, Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, kehadiran PLTS ini tak hanya akan menunjang aktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tapi juga secara signifikan dapat mereduksi emisi karbon sebesar 715 ton per tahun di pulau tersebut.
Darmawan menerangkan, kehadiran PLTS Tanamalala adalah wujud komitmen PLN menghadirkan energi yang ramah lingkungan bagi masyarakat. Hal ini selaras dengan upaya Pemerintah dalam menggenjot transisi energi guna mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
"Kami optimistis dengan adanya energi hijau 100% ini tak hanya akan mereduksi emisi karbon secara masif tapi juga mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat di Pulau Bembe,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (16/6).
Baca Juga: Transformasi Bisnis, PLN Indonesia Power Rebranding 3 Anak Usaha
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, PLTS Tanamala berkapasitas 176 kWp dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi dan terletak di Pulau Bembe Desa Tanamalala Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan pihaknya harus menempuh perjalanan panjang via laut selama dua hari perjalanan untuk bisa memobilisasi material ke pulau tersebut. Namun demikian, hal ini tidak menjadi hambatan berarti bagi PLN untuk menghadirkan layanan listrik bagi masyarakat Pulau Bembe.
PLN, kata Andy, telah membangun tiga kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Rendah (JTR) untuk melistrik 246 pelanggan di Pulau Bembe. Saat ini yang sudah tersambung menjadi pelanggan PLN sejumlah 126 pelanggan.
"Untuk memobilisasi material, petugas PLN membutuhkan waktu dua hari perjalanan laut untuk sampai ke Desa Tanamalala. Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi PLN untuk mewujudkan kebahagiaan bagi masyarakat pulau," tutur Andy.
Baca Juga: Kuota Kecil Bisa Hambat Akselerasi PLTS Atap
Dengan beroperasinya PLTS Tanamalala, maka saat ini persentase bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) telah mencapai 45,78%.
Kepala Dusun Tanjulasore, Mustaju turut mengapresiasi PLN yang telah menghadirkan listrik di pulaunya. Menurutnya, hadirnya listrik PLN akan turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dulu ada listrik namun terbatas dan kami harus membayar Rp 100 ribu per bulannya, itu pun juga hanya malam hari. Sekarang dengan hadirnya listrik PLN, kami hanya perlu mengisi token Rp 30 ribu per bulannya dan sudah bisa 24 jam," ujar Mustaju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News