kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN: Penambahan daya listrik itu optional


Selasa, 14 November 2017 / 19:42 WIB
PLN: Penambahan daya listrik itu optional


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) angkat bicara menanggapi kesimpangsiuran informasi di kalangan masyarakat yang beredar terkait program penyederhanaan golongan pelanggan listrik. Program penambahan daya ini ternyata tidak wajib dilakukan oleh pelanggan.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, pelanggan berhak memilih untuk melakukan penambahan daya atau tidak. Jika pelanggan memilih menambah daya, maka biaya penambahan daya akan ditanggung sepenuhnya oleh PLN.

"Kebijakannya nanti ke depan tidak harus, jadi optional, boleh melakukan minta tambah daya mumpung gratis atau dia enggak, tetap di situ," jelas Made ke Kontan.co.id pada Selasa (14/11).

Di sisi lain, PLN pun tidak merasa keberatan menanggung biaya penambahan daya ini pasalnya biaya untuk membeli miniature circuit breaker kira-kira hanya Rp 35.000 per unit. Jika ditambah dengan biaya pemasangan, maka pemasangan satu unit MCB berkisar antara Rp 60.000-65.000 per unit.

Total potensi pelanggan yang akan melakukan penambahan daya mencapai sekitar 13 juta pelanggan. Ini berarti PLN harus mengeluarkan kocek berkisar antara Rp 780 miliar - Rp 845 miliar.

Selain tidak dipungut biaya untuk menambah daya, Made juga bilang tarif listrik dan biaya abonemen yang dibayar oleh pelanggan tidak akan berubah. Misalnya pelanggan 1.300 VA yang akan tambah daya menjadi 4.400 VA, biaya abonemen-nya akan tetap sama seperti waktu menjadi pelanggan 1.300 VA. "Tarifnya juga sama, kurang lebih Rp 1.467 per kwh dan sampai akhir tahun tidak naik," jelas Made.

Ke depannya Made juga bilang PLN akan berusaha membuat tarif tetap terjangkau. Bahkan PLN menargetkan tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga non subsidi bisa di bawah RP 1.000 per kwh. "Kecenderungan-kecenderungan jika kami bisa lakukan efisiensi di bauran energi," imbuh Made.

Dengan begitu, Made berharap masyarakat tidak salah tafsir dalam program penyederhanaan pelanggan listrik ini. Menurutnya program ini tidak ditujukan untuk membuat pelanggan menggunakan listrik secara berlebihan.

Selain itu, Made juga bilang program ini dicanangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terutama industri rumahan yang membutuhkan kecukupan listrik. Dengan adanya program penambahan daya gratis, maka diharapkan produktivitas industri rumahan bisa meningkat.

Ujung-ujungnya, konsumsi listrik per kapita Indonesia pun bisa meningkat. Biarpun begitu, Made menampik PLN melakukan program penambahan daya ini untuk meningkatkan penjualan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×