kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN Perbanyak Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara


Kamis, 27 Mei 2010 / 10:14 WIB
PLN Perbanyak Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. PT PLN (Persero) akan memperbanyak pembangkit listrik tenaga gasifikasi batubara (PLTGB). Pasalnya, jika membangun PLTU butuh waktu 2,5 tahun; pembangunan PLTA juga sulit karena tidak ada sumber air. Sementara itu, PLN juga kesulitan membangun pembangkit tenaga geothermal dan pembangkit angin di wilayah Indonesia Timur karena memiliki sumber geothermal dan angin.

Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan mengatakan, pihaknya ingin kapasitas untuk PLTGB mencapai 800 megawatt (MW) dan tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, ia tengah menghitung banyaknya PLTGB yang dibutuhkan untuk kapasitas 800 MW tersebut.

“Kalau berdasarkan keinginan, ya kita ingin supaya bisa mencapai 800 MW. Tapi apakah pabriknya mampu, kita lihat dulu. Besok kami mau rapat lagi soal ini,” kata Dahlan Iskan, Rabu (26/5).

Dahlan bilang, hingga kini baru ada 3 PLTGB dengan total kapasitas 33 MW; dua PLTGB berlokasi di Sangatta dan satu PLTGB ada di Kutai Barat. Ketiga PLTGB itu dibangun oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan akan mulai beroperasi pada September tahun ini.

Nantinya, PLN akan membuat PLTGB di Palu, Donggala, Mamuju, dan Toli-Toli. Alasannya, menurut Dahlan, hanya PLTGB yang mampu dibangun di wilayah tersebut dalam waktu dekat.

“Untuk PLTGB Palu sebesar 20 mw itu harus cepat kita putuskan pada tahun ini supaya pada 2011, PLTGB tersebut akan bisa beroperasi karena hanya butuh 11 bulan untuk pengerjaan tersebut,” kata Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×