Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan investasi Rp 55 miliar untuk membangun 40 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tahun ini.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengungkapkan, nilai investasi ini dikhususkan untuk fasilitas SPKLU yang bakal dibangun oleh PLN. Artinya, masih ada potensi penambahan unit SPKLU lewat skema lainnya termasuk menggandeng pihak swasta.
"Untuk nominal kalau 40 unit itu minimal sekitar Rp 55 miliar itu untuk kita saja tapi kita harapkan kerjasama dengan swasta lebih banyak lagi," ujar Bob di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Selasa (4/1).
Bob melanjutkan, hingga saat ini realisasi pembangunan SPKLU oleh PLN telah mencapai 114 unit. Ke depannya, PLN berencana menggandeng pihak-pihak swasta untuk turut serta dalam penyediaan SPKLU.
Baca Juga: Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, Kementerian ESDM Bakal Revisi Permen 13/2020
Salah satu keuntungan yang bakal diperoleh oleh badan usaha swasta yakni melalui skema tarif curah. Pemerintah memberikan insentif tarif curah sebesar Rp 714 per kWh untuk Badan Usaha SPKLU dengan tarif penjualan maksimal Rp 2.467 per kWh.
Bob menambahkan, saat ini pihaknya juga telah menggandeng sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) mobil untuk memfasilitasi pemasangan home charging di rumah pelanggan yang membeli kendaraan listrik. Instalasi ini pun tidak dikenakan biaya.
Baca Juga: PLN Resmikan Dua SPKLU Baru di Awal Tahun 2022
Selain itu, Bob memastikan pihaknya juga berupaya menggandeng para pengelola atau pemilik pusat perbelanjaan dan apartemen untuk berinvestasi membangun SPKLU.
Bob mengungkapkan, selain agenda investasi SPKLU tersebut PLN juga bakal terlibat dalam sejumlah kegiatan lain salah satunya dalam ajang KTT G20. Nantinya, seluruh kendaraan yang digunakan dalam Gelaran G20 bakal menggunakan kendaraan listrik. "Kita sediakan di situ (infrastruktur) yang akan kita bangun," kata Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
