Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengaku sudah mendapatkan pemenang lelang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bali Barat dan Bali Timur yang digelar pada tahun 2019 lalu. PLN juga berkomitmen mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkit listrik.
Vice President Public Relations PLN Arsyadhany Ghana Akmalaputri belum bisa mengungkapkan secara gamblang nama perusahaan listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang memenangkan lelang PLTS di Bali Barat dan Bali Timur tersebut.
Namun, ia memastikan saat ini perusahaan tersebut sedang menyusun studi kelayakan untuk proyek PLTS hasil lelang tersebut. “Direncanakan akhir tahun ini selesai dan bisa melakukan Power Purchase Agreement (PPA),” kata Arsya, Jumat (7/8).
Baca Juga: PLN hadirkan listrik 24 jam di distrik terpencil Jayapura dan Sulawesi Tengah
Dalam catatan Kontan, PLN pernah menyebut bahwa ada 60 IPP yang berminat ikut lelang PLTS di Bali pada tahun lalu. PLN juga pernah menyatakan, nilai proyek PLTS Bali Barat diperkirakan mencapai US$ 22,23 juta, sedangkan PLTS Bali Timur senilai US$ 21,3 juta. Kedua PLTS ini sama-sama berkapasitas 25 megawatt (MW).
PLN sebenarnya pernah merencanakan lelang pembangkit EBT, khususnya PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di 5 wilayah yang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) di kuartal III-2019.
Namun, Arsya menyebut bahwa hingga saat ini lelang pembangkit EBT di 5 wilayah tersebut masih dalam tahap peninjauan. PLN juga belum mau buka-bukaan terkait ada tidaknya rencana lelang pembangkit EBT di tahun ini.
Yang jelas, perusahaan setrum ini tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan pembangkit berbasis EBT. “Ini juga telah masuk ke dalam bagian transformasi kami yang dituangkan melalui fokus Green Energy,” imbuh Arsya.
Baca Juga: PLN belum berniat lakukan renegosiasi kontrak PPA pada pembangkit tua
Dia melanjutkan, sebagai operator, PLN tentu akan menjalankan penugasan-penugasan dari pemerintah yang tertera pada Peraturan Presiden (Perpres) tarif EBT manakala beleid tersebut benar-benar terbit. PLN berharap peraturan yang akan dirilis dapat membuat harga listrik EBT semakin kompetitif.
Dalam hal ini, beleid tersebut tak hanya mendorong pengembangan EBT semata, melainkan juga membuat harga listrik berbasis EBT tetap terjangkau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News