Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggenjot penyelesaian pembangunan transmisi Lontar Tangerang. Transmisi yang akan menyalurkan energi listrik dari PLTU Lontar ke sistem Jawa-Bali ini rencananya akan selesai pada November 2011.
Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, mengatakan, percepatan pembangunan transmisi ini karena PLN ingin menghentikan operasi PLTGU Muara Karang. Hal ini akibat pasokan gas yang diharapkan PLN untuk menggantikan penggunaan BBM di PLTGU Muara Karang belum juga tersedia.
Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk PLTGU Muara Karang mencapai 1 juta kilo liter setahun. “Dengan akan diselesaikannya transmisi Lontar, PLN akan menghemat penggunaan BBM sebesar 1juta kl,” ujar Dahlan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis (8/9).
Pembangunan transmisi Lontar masih tersisa empat tapak lagi. Masalah pembebasan lahan masih menjadi momok penyelesaian proyek ini. “Kita sedang cari cara untuk menyelesaikan itu dan pimpinan proyek transmisi tersebut optimistis dapat selesai di November. Maka Januari 2012 kita bisa memasukkan jaringan listrik dari pembangkit Lontar dan masuk ke Muara Karang. Maka pasokan BBM di Muara Karang bisa dihentikan,” ujar Dahlan.
Manajer Humas PLN Bambang Dwiyanto mengatakan untuk PLTU Lontar memiliki kapasitas 3X315 MW atau terdiri atas tiga unit dengan kapasitas masing-masing 315 MW. “Ada dua jalur transmisi yang dibangun. Jalur I yang mengarah ke Selatan yaitu ke Teluk Naga-Cikupa sudah mengalirkan listrik yang berasal dari dua unit,”ujarnya.
Sedangkan jalur transmisi II yang akan mengalirkan listrik ke gardu Induk Tangerang belum selesai dibangun.” Jalur II ini yang akan mengambil beban yang selama ini dipikul PLTGU Muara Karang,”ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News