Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) lakukan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 x 55 Megawatt (MW), dengan Sinohydro Corporation Limited sebagai konsorsium PLTA Jatigede.
Proyek PLTA Jatigede berlokasi di desa Cijeunjing, Jatigede, Sumedang Jawa Barat ini. Nantinya, akan memanfaatkan air yang ada di Bendungan Jati Gede, yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpera).
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, air di Bendungan Jatigede selain untuk kebutuhan pembangkit listrik melalui PLTA, juga dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan irigasi seluas 90 hektare (ha) dan upaya pengendalian banjir untuk daerah Pantura Jawa, terutama antara kota Cirebon dan Indramayu.
Pembangunan PLTA Jatigede akan meliputi gedung pembangkit (power house), berikut dengan saluran pembawa air (water ways), tangki pendatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard and switchyard), jaringan transmisi (transmission line) serta bangunan penunjang lainnya. Listrik yang dihasilkan PLTA Jatigede akan masuk ke dalam sistim transmisi 150 kilo Volt (kV) Jawa - Bali.
Nur mengharpkan, agar PLTA Jati Gede dapat secepatnya dibangun, dimana dijadwalkan selesai 48 bulan sejak Financial Closed. “Jika pembangunan proyek PLTA ini bisa dimulai di awal tahun 2015, dan semua berjalan sesuai perencanaan, maka diperkirakan di awal tahun 2019 PLTA Jati Gede sudah dapat menyuplai pasokan listrik ke dalam sistem kelistrikan Jawa,” kata dia, pada rilis berita yang diterima, Jumat (19/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News