Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kian giat menggeber proyek-proyek smelter-nya. Apalagi, Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun ini sebesar Rp 3,5 triliun sudah cair 23 Oktober 2015 lalu. Salah satu proyek yang tengah digeber adalah proyek smelter feronikel.
Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono bilang, Antam akan mulai melanjutkan pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur tahun ini. Sebab, perusahaan saat ini sudah punya dana Rp 5,4 triliun plus PMN Rp 3,5 triliun. Dana ini akan dipakai untuk membangun pabrik feronikel Halmahera Timur tahap pertama. "Sisanya untuk proyek lainnya," ujarnya kepada KONTAN, Senin (2/10).
Antam menargetkan proyek tersebut bisa selesai pada 2018. Adapun kapasitas produksi tahap pertama sebanyak 13.500 ton per tahun. Sebenarnya proyek ini sudah dimulai sejak 2011, tapi baru mencapai progres 6%. Dengan adanya suntikan dana itu proyek akan kembali berjalan.
Bersamaan dengan melanjutkan proyek di Halmahera, Antam juga saat ini terus menggenjot proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Dari delapan paket proyek perluasan itu, sebanyak enam paket sudah selesai dikerjakan, sementara dua paket lagi akan segera menyusul. "Pendanaan sudah close, jadi delapan proyek diselesaikan tahun ini," katanya.
Dia menjelaskan, dengan adanya proyek perluasan tersebut, maka Antam akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000 ton–20.000 ton per tahun menjadi 27.000 ton–30.000 ton per tahun. "Biaya produksi Antam pun akan turun, sehingga bisa menjadikan Antam sebagai produsen feronikel dengan biaya terendah," imbuh dia.
Selain itu Antam juga, membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x30 Megawatt (MW). Di proyek ini, Antam bakal menghabiskan dana sekitar US$ 500 juta, tapi ke depan bisa meningkatkan efisiensi Antam.
Selain dua proyek yang dikerjakan sendiri itu, Antam juga menggandeng PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk membangun Smelter Grade Alumina di Mempawah dengan investasi sebesar S$ 1,6 miliar. Kapasitas proyek 2 juta ton grade alumina per tahun. Tri menyebut, Antam dan Inalum saat ini sedang mencari partner yang kuat dalam bidang pendanaan. "Kami akan bangun triwulan III-2016," katanya.
Manajer Hubungan Masyarakat Inalum Moranta Simanjuntak saat ini tidak ada hambatan dalam rencana proyek yang akan mulai beroperasi pada tahun 2019 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News