Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Genting Oil Kasuari Limited, anak usaha Malaysia Genting Berhad yang sedang melakukan pemboran di Blok Kasuari, di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, masih belum menyerahkan Plan of Development (POD).
Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Elan Biantoro mengatakan Genting Oil tengah menyusun usulan POD untuk Blok Kasuari. "Jadi belum mengajukan," ujar Elan pada KONTAN Selasa (20/10).
Elan menjelaskan masa eksplorasi kontraktor kontrak kerja sama (kkks) di suatu blok migas maksimum selama 10 tahun. Sementara itu, berdasarkan perhitungan SKK Migas, waktu eksplorasi Genting Oil di Blok Kasuari baru akan berakhir pada tahun 2017.
"Kalau tidak salah jatuh 10 tahun di tahun 2017. Jadi mereka masih punya kesempatan mengajukan POD sampai 2017,"ujar Elan.
Genting Oil sendiri telah melakukan pengeboran dua sumur, yaitu Kido-1XST dan Asap-4XST pada tahun 2014. Kedua sumur itu tidak hanya menghasilkan gas tetapi juga minyak yang merupakan pertemuan minyak pertama di Bintuni Basi.
Genting juga melakukan eksplorasi sumur lainnya, yaitu Foroda-1XST dan Bedidi Deep-1X yang dimulai pada 2014. Ditambah juga melakukan dua survei seismik di Blok Kasuari, yaitu Merah 3D seismik yang mencakup 140 kilometer persegi (km2) dan Kido-Foroda 3D seismik yang mencakup luas 165 km2.
Survei seismik 3D ini akan membantu untuk mengetahui akumulasi cadangan di Blok Kasuari dan untuk membantu Genting Oil untuk menyusun POD di blok tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News