Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Musim haji masih beberapa bulan lagi, namun persiapanya sudah mulai terasa. Hal itu nampak dari lobi-lobi yang dilakukan oleh Kementerian Agama untuk mendapat kepastian kuota haji tahun ini.
Muharom Ahmad, Wakil Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia berharap, pemerintah bisa mendapatkan kembali kuota awal sebanyak 211.000 jamaah haji plus kuota 3.500 petugas. Pihaknya saat ini sedang menunggu kepastian dari pemerintah RI terkait dengan hasil MoU dengan Menteri Haji Kerajaan Saudi Arabia.
Selain pengembalian kuota tersebut, dia juga berharap Indonesia bisa mendapat tambahan dari beberapa negara di Timur Tengah karena berkurangnya kuota. Dia menyatakan, pengurangan itu disebabkan adanya perang seperti di Suriah, juga adanya keputusan politis, seperti di Iran.
"Tahun ini bisa lebih dari 100.000 kuota yang bisa ditambahkan secara parsial dan bersifat sementara. Kepada negara-negara lain yang memiliki daftar tunggu jamaah yang panjang seperti Turki, Malaysia dan Indonesia," ungkapnya.
Jika tidak ada aral melintang, dia memprediksi ada penambahan 20% secara kuantitas. Meski demikian, hal tersebut tidak selalu berbanding lurus dengan penjualan yang ada di biro travel. Katanya, angka tersebut akan sangat bergantung dengan nilai tukar dan harga minyak dunia.
"Keduanya mempengaruhi harga tiket pesawat. Kalau harga sewa hotel diperkirakan stabil," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News