kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Polychem Targetkan Penjualan Naik 5%


Selasa, 10 Desember 2013 / 07:15 WIB
Polychem Targetkan Penjualan Naik 5%
ILUSTRASI. Pergerakan saham Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk menargetkan penjualan di tahun 2014 bisa menembus US$ 464,1 juta atau tumbuh 5% ketimbang target yang dipatok tahun ini sebesar US$ 442 juta.

Presiden Direktur PT Polychem Indonesia Tbk, Gautama Hartarto, menyatakan, pertumbuhan penjualan pada tahun 2014 akan ditopang oleh produk ethylene oxyde derifative (EOD). Pasalnya, kapasitas produksi EOD milik perusahaan ini naik hampir 100%.

Menurut Gautama, tahun ini, kapasitas produksi EOD milik perusahaan masih sekitar 44.000 ton per tahun. Nah, baru-baru ini, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Provestment Limited dan PT Gajah Tunggal Tbk ini telah merampungkan peningkatan kapasitas produksinya menjadi 84.000 ton tahun depan. "Pabrik baru sudah commisioning bulan ini," jelasnya, Senin (9/12).

Menurut Gautama, penambahan kapasitas produksi EOD ini mutlak dibutuhkan lantaran utilisasi produksi EOD milik perusahaan berkode emiten ADMG ini telah penuh. Sementara itu, ke depan, permintaan produk ini diperkirakan bakal terus naik.
Asal tahu saja, EOD adalah jenis produk kimia yang bisa diaplikasikan oleh berbagai jenis industri hilir mulai dari produk perawatan tubuh, industri emulsifier, hingga industri kimia agro.

Direktur Polychem, Jusup Agus Sayono bilang, fokus perusahaan ke bisnis EOD juga lantaran marginnya yang lebih tinggi ketimbang produk lain. "Makanya, produk ini diharapkan bisa ikut mendorong kinerja laba," paparnya.

Dengan strategi ini, ADMG memproyeksikan laba bersih sebesar US$ 21 juta-US$ 22 juta pada tahun 2014. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding proyeksi tahun ini yang mencapai US$ 15 juta.

Laba yang lebih besar ini juga dipengaruhi oleh tren pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini dan berpotensi berlanjut di 2014. Pasalnya perusahaan menjual produk dalam mata uang dollar Amerika Serikat. Sementara biaya produksi perusahaan dalam rupiah.

Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, ADMG telah membukukan penjualan bersih sebesar US$ 374,37 juta, naik 2,28% ketimbang periode yang sama 2012. Dari jumlah itu, penjualan di pasar domestik US$ 325,58 juta dan sisanya US$ 48,97 juta berasal dari penjualan ekspor.

Untuk domestik, penjualan terbesar Polychem dipasok ke PT Asia Pacific Fibers Tbk sebesar US$ 64,05 juta dan ke PT Gajah Tunggal Tbk, perusahaan yang masih berelasi dengan Polychem, sebesar US$ 48,58 juta.  Hingga September 2013, produk petrokimia masih menjadi kontributor utama penjualan ADMG sebesar US$ 166,18 juta atau 44,39% dari total penjualan.

Produk poliester menyumbang US$ 158,33 juta atau 42,3% dari total penjualannya. Sedang produk benang nilon menopang US$ 49,86 juta atau 13,32% total penjualannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×