kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ponsel China makin merangsek pasar


Rabu, 18 Mei 2016 / 11:50 WIB
Ponsel China makin merangsek pasar


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pasar telepon seluler (ponsel) asli dari China terus menggedor pasar. Kendati belum mampu menggusur dominasi Samsung dan Apple, penjualan ponsel China terus meningkat.

Reza Haryo, Senior Market Analyst for Client Devices dari International Data Center (IDC) Indonesia mengatakan, konsumen lokal  sekarang ini sudah mulai menerima ponsel merek Tiongkok. Itulah yang mendorong kenaikan penjualan ponsel China. "Kini sudah tidak ada sentimen negatif lagi," kata Reza kepada KONTAN, Selasa (17/5).

Ia menuturkan, kepercayaan masyarakat ini terbantu oleh sejumlah vendor besar yang gencar ekspansi ke pasar global termasuk Indonesia. Seperti Lenovo, Huawei, atau Xiaomi. Belum lagi merek yang lain seperti Oppo. "Lama kelamaan, fitnah ponsel China tidak berkualitas mulai hilang," terangnya.

Sedangkan Country Manager Lenovo Indonesia, Adrie R Suhadi, menyatakan, faktor lain yang membuat ponsel China di terima pasar adalah ada nama besar. "Lenovo membeli IBM PC, Lenovo dipersepsikan sebagai merek global," kata Adrie.

Selain itu, orang Indonesia masih sensitif harga dan condong membeli produk murah.  "Sekarang perang harga amat terasa. Ponsel China bisa kompetitif dengan harga murah tapi menawarkan kualitas sama," kata Erri Rahmayanto, Commercial and Marketing Lead Lenovo Indonesia.

Makanya tak heran bila vendor ponsel China kerap ekspansif. Salah satunya adalah Huawei lewat PT Huawei Tech Investment. Produsen ponsel asal Tiongkok ini menargetkan pertumbuhan penjualan 30% sampai akhir tahun ini. Tahun lalu, Huawei mencatatkan penjualan ponsel US$ 2 miliar di tanah air. Melonjak 77% dari penjualan di periode 2014.

Meski hasilnya terbilang positif, Johnson Ma, Country Director of Huawei Device Indonesia menyebut, untuk saat ini pangsa pasar ponsel Huawei masih dibawah 10% dari total pangsa pasar ponsel di pasar domestik. "Sebagai gambaran, pangsa pasar kami di Jawa Timur 7,5%. Tahun ini kami ingin menguasai 10% pangsa pasar di Indonesia," kata dia.

Salah satu strateginya adalah memperbanyak jenis ponsel di pasar dalam negeri. Bulan ini, Huawei berencana melansir lima ponsel sekaligus. Sayang, Johnson tidak merinci tipenya. Ia juga belum mau mengumbar informasi berapa banyak lagi tipe ponsel Huawei yang bakal beredar di tanah air sampai akhir 2016.

Strategi lainnya adalah memperbanyak layanan purna jual. Nah, Selasa kemarin (17/5), Huawei membuka layanan purna jual eksklusif di bilangan ITC Roxy. Alhasil jumlah pusat perbaikan ponsel (service center) Huawei di tanah air ada 27 gerai. Sampai akhir tahun ini, Huawei berharap pusat perbaikan ponsel bisa menjadi 33 gerai.

Erri menyebut penjualan ponsel Lenovo di kuartal I-2016 ini naik 10% dari periode serupa tahun lalu, dengan produk terlaris di harga Rp 1,5 juta. Tahun ini, Lenovo menargetkan pertumbuhan bisnis naik 5%.

IDC mencatat di kuartal IV-2015 pasar ponsel Indonesia dikuasai Asus 21,9%, Samsung 19,7%, Smartfren 9,7%, Lenovo 9,2%, dan Advan 8,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×