Reporter: Mimi Silvia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Hartono Istana Teknologi menargetkan kontribusi penjualan telepon seluler (ponsel) sepanjang 2016 bisa membesar. Jika kontribusi penjualan ponsel tahun 2015 sebesar 5%, tahun ini mereka ingin kontribusi penjualan ponsel menjadi 10%.
Tekno Wibowo, Direktur Marketing PT Hartono Istana Teknologi, menyebutkan, ada empat strategi untuk memenuhi target tersebut. Pertama, mengembangkan layanan di sistem operasi Fira OS.
Sebagai contoh, Hartono Istana berencana menyematkan Fira TV ke dalam Fira OS pada akhir bulan ini. Melalui Fira TV, pengguna ponsel Polytron bisa menikmati siaran streaming pertandingan sepak bola, acara TV lokal dan hiburan lain.
Kedua, menambah produk baru dengan fokus utama pada keamanan bertransaksi secara digital. Ketiga, menyegarkan produk ponsel di kelas menengah alias middle end.
Perusahaan itu menjanjikan produk dengan harga sama tapi kualitas lebih baik. Terakhir, keempat, memaksimalkan jalur distribusi penjualan online. Target kontribusi penjualan online tahun ini sebesar 8%.
Jalur penjualan online tersebut akan melengkapi jaringan penjualan offline. Sepanjang tahun 2016, Hartono Istana masih mempertahankan jumlah 2.500 toko. Mengenai jenis ponsel, Hartono Istana memprediksi penjualan ponsel pintar alias smartphone bakal lebih unggul. Ini seiring dengan perubahan tren masyarakat.
"Tahun lalu penjualan fitur ponsel dibandingkan dengan smartphone 50:50, kalau tahun ini 40:60," ungkap Tekno kepada KONTAN, Kamis (17/3).
Sejauh ini, catatan Hartono Istana menjalani dua bulan pertama tahun 2016 memang relatif tak mengecewakan. Minimal, nilai penjualan ponsel merek Polytron tumbuh 11,5% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Namun, pertumbuhan nilai penjualan ponsel pada periode Januari-Februari 2016 berbanding terbalik dengan volume penjualan. Pasalnya, unit ponsel yang terjual dalam dua bulan pertama tahun ini justru menyusut 21%.
Oleh karena itu, Hartono Istana tak berencana menggelar ekspansi penambahan kapasitas produksi ponsel. Perusahaan tersebut masih mempertahankan kemampuan pabrik yang sudah ada, yakni membikin 300.000 ponsel dalam sebulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News