kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi bisnis tapioka memikat Triputra


Senin, 28 Maret 2016 / 11:26 WIB
Potensi bisnis tapioka memikat Triputra


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Triputra Group terus melebarkan sayap usahanya di bisnis pangan. Lewat anak usahanya PT Sumber Energi Pangan yang bergerak di bidang beras, Triputra Group kembali melakukan ekspansi usaha. Perusahaan itu mendirikan PT Sumber Cassava Indonesia di Padalarang, Jawa Barat. 

Presiden Direktur Sumber Energi Pangan Martinus S. Sinarya, menjelaskan, proses pendirian  Sumber Cassava  sudah mulai berjalan di Padalarang. "Saya sudah menandatangani akta pendirian Sumber Cassava pada 29 Februari 2016," ujarnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Sumber Cassava dipersiapkan untuk memproduksi dan mengembangkan produk turunan singkong. Salah satunya bisa menjadi tepung tapioka. Tepung singkong ini bisa menjadi substitusi dari terigu yang terbuat dari gandum yang selama ini impor. 

Menurut Martinus, peluang bisnis cassava masih besar dan belum digarap secara serius di Indonesia. Di Padalarang, Sumber Cassava sudah memiliki lahan 200 hektare (ha) kebun singkong. Selain perkebunan singkong, di lahan itu juga akan dibangun pabrik olahan singkong. "Jadi tahun ini kami mulai melakukan penanaman singkong dan membangun pabrik," ujarnya.

Martinus memperkirakan, biaya pembangunan pabrik itu sekitar Rp 30 miliar. Saat ini, proses pembangunan  pabrik masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Setelah itu akan diketahui skala ekonominya, sehingga dapat diketahui besarnya pabrik yang dibutuhkan serta nilai investasinya. 

Saat ini, proses pembukaan lahan dan pembersihan lahan tengah dilakukan. Martinus bilang, pabrik dan lahan singkong di Padalarang ini hanya sebagai percobaan saja. Bila uji coba berhasil, perusahaan itu akan membuka pabrik dan lahan kebun singkong di Kalimantan Barat dengan kapasitas yang jauh lebih besar dibanding di Padalarang.

Martinus mengatakan, bila bisnis Sumber Cassava di Jawa Barat ini menjanjikan, tahun 2017-2018 akan memulai proses pembangunan lahan singkong dan pabrik Sumber Cassava di Kalimantan Barat. Menurutnya,  Triputra Group sudah memiliki lahan ribuan hektare di daerah tersebut. 

Bisnis ayam potong

Triputra Grup makin berminat menggarap bisnis pangan. Melalui Sumber Energi Pangan, Triputra Grup memulai bisnis pemotongan ayam dengan mendirikan PT Bounty Segar Indonesia. 

Triputra merambah bisnis ini dengan menggandeng perusahaan asal Filipina. Rencananya pabrik yang berlokasi di Jawa Barat ini mulai dibangun pada tahun 2016. Namun awal tahun 2016 ada perubahan tempat karena lokasi sebelumnya dinilai tidak sesuai dan sekarang sedang mencari lokasi pengganti. 

Namun, Martinus masih belum bersedia menyebutkan lokasi persis tempat pabrik ini akan dibangun. "Saya belum mau komentar dulu," ujarnya.

Dia menambahkan, ke depannya bisnis ini akan dibuat terintegrasi dengan membangun pabrik olahan pakan ternak. Bisnis penggilingan beras di bawah bendera Sumber Energi Pangan juga terus dikembangkan. 

Sumber Energi Pangan berencana membangun tiga pabrik penggilingan beras yang ditargetkan selesai tahun 2018. Pabrik penggilingan beras ini akan dibangun di Jawa Timur, Sulawesi dan Aceh. Perusahaan itu menargetkan hingga tahun 2018 bisa memiliki lima pabrik lagi. Investasi pembangunan satu pabrik sekitar Rp 150 miliar.

Bila target ini terealisasi, Sumber Energi Pangan bisa meningkatkan produksi menjadi 700.000 ton beras per tahun. Tahun 2020, kapasitasnya ditargetkan mencapai 1 juta ton beras per tahun dan menguasai 2,5% pasar beras di Indonesia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×