kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi energi bersih melimpah, startup EBT mulai bermunculan


Senin, 09 Maret 2020 / 14:13 WIB
Potensi energi bersih melimpah, startup EBT mulai bermunculan
ILUSTRASI. Ilustrasi energi baru terbarukan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis di sektor energi baru terbarukan (EBT) makin mendapat tempat di kalangan masyarakat, khususnya generasi milenial. Hal ini tampak dari mulai munculnya beberapa usaha rintisan atau startup yang bergerak di sektor tersebut.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyampaikan, melimpahnya potensi EBT menjadi salah satu faktor pemicu bagi para pelaku usaha dalam mengembangkan startup energi.

“Utilisasi EBT baru sebesar 2,1% dari potensi EBT di Indonesia sekitar 400 gigawatt (GW),” kata dia, dalam siaran pers di Kementerian ESDM, Minggu (8/3).

Salah satu sumber EBT yang potensial bagi bisnis adalah energi surya. Dengan potensi sebanyak 207 GW, permintaan energi surya tentu meningkat pesat, baik di kota-kota besar untuk kebutuhan atap surya, hingga ke daerah terpencil untuk solar home system (SHS).

Baca Juga: Rampungkan survei digitalisasi SPBU, Pertamina klaim digitalisasi SPBU capai 77%

Agung pun menilai, pemanfaatan energi surya sudah banyak berkembang di kawasan industri seperti Bekasi, Tangerang, Surabaya, dan sebagainya.

Direktur Utama PT Gerbang Multindo Nusantara Chayun Budiono menganggap, sumber-sumber EBT lokal menyimpan potensi bisnis yang luar biasa. Tak ayal, perusahaan ini terus berbisnis panel surya sejak tahun 1994 silam.

“Tak hanya solar PV, pasar off-grid ini menjanjikan. Maka di sinilah yang harus kita dorong,” ungkap dia.

Chayun juga menambahkan, keberadaan startup EBT penting untuk difungsikan sebagai salah satu langkah disrupsi energi.

Baca Juga: Genjot produksi minyak, Pertamina kerek nilai investasi 84% pada 2020

Chief Financial Officer Warung Energi Nimas Pratiwi turut berpendapat, pihaknya telah berupaya menangkap peluang bisnis EBT. Warung Energi kini mengembangkan Pembangkit Listrik Tengah Hybrid antara surya dengan angin. Tantangan pun muncul lantern ekosistem bisnis ini belum terbentuk.

Lebih lanjut, Nimas ingin pihaknya bisa membangun kemampuan manufaktur dan integrasi sistem EBT. Harapannya, Warung Energi dapat menyediakan beberapa produk penyedia energi listrik berbasis EBT seperti pico solar home system, panel surya, pompa tenaga surya, dan berbagai produk EBT lainnya.

Warung Energi saat ini memiliki beberapa paket PLTS On-grid dan Off-Grid yang bisa diaplikasikan untuk pedesaan, rumah tangga, dan industri. Startup ini juga menawarkan jasa konsultasi, perencanaan, hingga engineering design untuk klien yang ingin memasang PLTS. “Kami ingin menciptakan pasar dan model usaha EBT yang berkelanjutan,” pungkas Nimas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×