kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi pasar cerah, sejumlah emiten kayu garap pasar Amerika Serikat


Jumat, 26 Februari 2021 / 17:56 WIB
Potensi pasar cerah, sejumlah emiten kayu garap pasar Amerika Serikat
ILUSTRASI. Potensi pasar cerah, sejumlah emiten kayu garap pasar Amerika Serikat


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tahun ini, sejumlah emiten kayu kompak menggarap pasar Amerika Serikat (AS). Alasannya, permintaan kayu di Negara Paman Sam diproyeksikan meningkat di tahun ini. 

Sebut saja, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) optimistis ada peningkatan permintaan dari Amerika Serikat. "Sejauh ini kami melihat pertumbuhan permintaan terutama dari pasar AS dan memiliki prospek yang sangat baik," ujar Corporate Secretary & Head of Investor Relation Integra Indocabinet Wendy Chandra kepada Kontan.co.id, Kamis (25/2). 

Wendy menjelaskan, salah satu potensi bisnisnya karena meningkatnya penjualan rumah di AS khususnya di area sub-urban. Menurut dia, kebijakan work from home (WFH) membuat masyarakat di tengah kota memilih pindah ke area sub-urban karena biaya hidup yang lebih rendah.

Adapun menurut Wendy, saat ini market share ekspor furniture Indonesia ke pasar AS masih tergolong kecil, sehingga peluang pertumbuhan ekspor ke pasar AS masih sangat besar.

Baca Juga: Ekspor menggeliat, Kemenkeu catat penerimaan Bea Keluar melesat 923%

Selain itu, banyak pembeli asal AS yang berpindah dari China ke negara lain khususnya Indonesia. Pasalnya saat ini produk furniture dan komponen gedung dari China terus tergerus ekspornya ke pasar AS karena adanya tarif perang dagang dan penerapan anti dumping dan anti subsidy duty. 

Asal tahu saja, sebelumnya China merupakan eksportir terbesar untuk furnitur ke pasar AS atau kontribusinya mencapai 50% dari total furnitur ke Amerika. 

Wendy menegaskan di sepanjang tahun 2021, WOOD akan terus fokus dan meningkatkan ekspor terutama ke pasar AS yang merupakan importir furniture dan building component terbesar di dunia.

Lewat agenda bisnis ini, WOOD membidik pertumbuhan pendapatan 20% yoy hingga tutup tahun 2021. Cara WOOD mencapai targetnya, Integra akan meningkatkan utilisasi produksinya karena tahun lalu sudah menambah kapasitas produksi.

Begitu juga dengan PT SLJ Global Tbk (SULI) yang akan membidik pasar Amerika dan Korea Selatan di tahun ini. 

Wakil Presiden Direktur SLJ Global, David memaparkan tahun ini SULI masih akan fokus pada pasar yang selama ini sudah digarap seperti Amerika dan Korea karena merupakan kontributor ekspor utama. 

Baca Juga: Industri pulp dan kertas harus bisa menopang perekonomian dalam negeri

David mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan kayu dari Amerika adalah pengisian stok kembali dari yang sebelumnya pasokannya sempat menurun ke sana. 

"Tahun ini kami harap bisa mempertahankan volume penjualan kayu ke Amerika sebanyak 50.000 hingga 60.000 kubik produk plywood di sepanjang tahun ini. Volume ini kurang lebih sama dengan tahun lalu," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/2). 

David menjelaskan meski sekarang terjadi peningkatan permintaan kayu dan harga jual tumbuh 20% sejak awal tahun, kondisi cuaca membuat pasokan bahan baku terhambat. Hal ini membuat harga bahan baku naik kurang lebih 20%. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×