Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Selama tahun lalu PT Cikarang Listrindo Tbk mencatatkan pertumbuhan permintaan listrik dari kawasan industri sebesar 4,8% ketimbang 2017. “Dengan penambahan daya tersambung sebesar 20 MVA,” ujarnya pada Kontan, Senin (25/3).
Pada tahun lalu mereka menargetkan mampu menggaet 100 pelanggan baru, hingga tutup tahun mereka berhasil menambah pelanggan baru sebanyak 60 pelanggan.
Pada tahun ini emiten berkode saham ini tak memasang target jumlah pelanggan baru, namun mereka terus membidik adanya pertumbuhan penjualan listrik dari kawasan industri meningkat sebesar 5% dari 2018. Menurutnya ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diestimasi akan tumbuh sekitar 5,2% pada tahun ini.
Guna mencapai target itu, ada beberapa strategi yang mereka siapkan, salah satunya mempertahankan kualitas operasional perusahaan, memberikan kualitas layanan yang terbaik kepada pelanggan dengan listrik yang stabil dan dapat diandalkan. “Kita juga harus mampu memenuhi seluruh permintaan listrik tambahan dari kawasan industri,” imbuhnya.
Selain itu, POWR juga terus mengoptimalkan utilisasi dari semua unit pembangkit. Sebagai informasi, kini mereka tengah menjajaki pengembangan energi terbarukan dengan pengembangan pilot project solar rooftop sebesar 52,5kWp yang dipasang di atap kantor operasional POWR di Jababeka.
Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya, mereka telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 40 juta hingga US$ 50 juta pada 2019. Capex pada tahun ini 25% lebih banyak ketimbang alokasi pada tahun lalu sebesar US$ 30 juta hingga US$ 40 juta. Sumber pendanaan untuk capex ini akan diperoleh dari kas operasional perusahaan.
Ia menyampaikan penggunaan belanja modal itu salah satunya akan digunakan untuk kebutuhan perawatan pembangkit yang mereka miliki dan pembangunan jalur distribusi perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News