Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) tumbuh 1,41% tahun lalu menjadi US$ 574,11 juta dari 2017 yang sebesar US$ 566,16 juta. Pendapatan tersebut disumbang dari penjualan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar US$ 146,95 juta dan penjualan ke kawasan industri sebanyak US$ 427,16 juta.
Sementara itu, beban pokok penjualan POWR tahun lalu sebesar US$ 358,71 juta. Karena itu, perusahaan ini mencatatkan laba kotor US$ 215,40 juta tumbuh 3,58% dari tahun 2017 sebanyak US$ 207,96 juta.
Investor Relations and Corporate Finance Manager POWR, Baskara Rosadi Van Roo mengatakan, pada tahun lalu permintaan kWh listrik dari lima kawasan industri tumbuh sebesar 4,8%, dengan penambahan daya tersambung sebesar 20MVA dan jumlah pelanggan meningkat sebanyak 60 pelanggan.
Menurutnya, hal itu yang membuat POWR mengantongi pendapatan lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya. Selain itu, peningkatan penjualan listrik ke kawasan industri, POWR juga berhasil melakukan efisiensi bahan bakar sebesar 7,3% pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Namun, beban lain mereka juga meningkat lima kali lipat menjadi US$ 10,18 juta naik dari tahun 2017 sebesar US$ 1,52 juta. Alhasil POWR mengantongi laba tahun berjalan sebesar US$ 78,90 juta turun26,49% dari laba tahun berjalan pada 2017 sebanyak US$ 107,33 juta.
Ia menjelaskan capaian laba tahun berjalan 2018 sebesar US$ 78,9 juta dipengaruhi oleh faktor non-recurring dan non-cash yaitu selisih kurs akibat pelemahan kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang dolar AS sepanjang tahun 2018 dari level Rp 13. 548 per Dolar AS pada akhir 2017 ke Rp 14.481 per dolar AS pada akhir 2018 atau melemah sebesar 6,9%.
“Jika hal tersebut dikeluarkan dari perhitungan Laba Tahun Berjalan 2018, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar US$109 juta atau lebih besar US$2 juta dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan tahun 2017. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan arus kas di tahun 2018 yang menyatakan bahwa faktor non-recurring tersebut sebagian besar bersifat bukan kas,” jelasnya, Senin (25/3).
POWR juga mencatatkan peningkatan arus kas di tahun 2018 dibandingkan tahun 2017. Peningkatan ini setelah memperhitungkan dividen yang dibagi
sebesar US$ 78,7 juta pada tahun 2018, lebih besar dibandingkan tahun 2017, yaitu sebesar US$71,5 juta.
Selain itu, ia menambahkan kemampuan likuiditas dan struktur permodalan yang kuat, ditunjukkan dengan saldo kas dan setara kas sebesar US$156,4 juta pada akhir 31 Desember 2018 dan rasio utang bersih terhadap EBITDA yang terjaga di level 1,7x.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News