kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Presisi (PPRE) Targetkan Kontrak Baru Naik 40% pada Tahun 2023


Rabu, 07 Desember 2022 / 21:30 WIB
PP Presisi (PPRE) Targetkan Kontrak Baru Naik 40% pada Tahun 2023


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan raihan kontrak baru naik 30% sampai 40% di tahun 2023. Sebelumnya, target kontrak baru di 2022 diharapkan mencapai Rp 5,9 triliun.

Corporate Secretary PT PP Presisi Tbk Adelia Auliyanti mengatakan, target kenaikan di tahun 2023 akan menjadi fokus puncak dari pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini mengingat tahun depan akan menjadi awal tahun menjelang Pemilu 2024.

Sedangkan dari sektor jasa pertambangan, PPRE melihat dengan adanya pertumbuhan demand untuk kendaraan listrik serta perubahan kearah energi baru terbarukan, maka peluang pertumbuhan sektor jasa pertambangan terutama minerba akan semakin meningkat.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, sejak 2020 PPRE sebetulnya telah merintis cikal bakal lini bisnis baru yang akan menjadi fokus masa depan PPRE yakni pada sektor jasa pertambangan (mining services).

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Revisi Target Pendapatan Tahun Ini, Kenapa?

“Ekspansi PPRE ke jasa pertambangan, merupakan salah satu mitigasi risiko terhadap kondisi sektor konstruksi yang cukup dinamis terhadap perubahan kebijakan pemerintah, situasi perekonomian maupun politik,” jelas Adelia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/12).

Dengan kondisi tersebut, maka tahun 2023 PPRE akan melakukan fokus pasar pada dua lini bisnis yakni mining services dan civilworks.

Dalam fokus bisnis pada lini bisnis yang profitable yakni mining services & civilwork sebagai maincontractor, PPRE akan mengupayakan perolehan kontrak-kontrak baru dengan skema uang muka maupun sistem pembayaran progress based yang menjamin ketersediaan cashflow positif.

Adapun, perseroan akan fokus pada proyek jasa tambang nikel maupun batubara pada sektor jasa pertambangan dan proyek APBN sebagai main contractor untuk civil work. Misal pekerjaan tol, infrastruktur jalan, jembatan & Pelabuhan.

Selain itu, PPRE akan mengupayakan penyeimbangan komposisi liabilitas untuk peningkatkan kapasitas keuangan. Salah satunya melalui penerbitan bond issuance (PUB 2) subject to kondisi perekonomian dan pergerakan bunga bank.

“Sehingga memberikan kelonggaran cashflow maupun beban perbankan jangka pendek,” ungkapnya.

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Genjot Pendanaan Lewat Obligasi

PPRE juga akan menargetkan beberapa proyek yang akan rampung di tahun depan. Di antaranya Tol Indrapura Kisaran, Tol Cijago seksi 3B, Road Development Weda Bay, Warehouse Depok, Gedung Kom Karawang, Proyek Saringan Sampah Ciliwung, Pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Medan – Binjai, Jettu KKP Saumlaki, Ambon dan Pembangunan Jembatan Gorr Gorontalo.

Dengan strategi dan rencana proyek yang akan digarap, perseroan optimistis membidik pendapatan bisa tumbuh 40% hingga 50%. Sementara laba bersih naik sekitar 15% sampai 20% di tahun 2023. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×