Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) mengincar pendapatan berulang atau recurring income sebagai bentuk passive income untuk mendongkrak pendapatan penjualan perusahaan. Indaryanto, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PP Properti mengatakan, pihaknya ingin memiliki porsi recurring income sebesar 15%-25% terhadap total pendapatan untuk 5-6 tahun mendatang.
Saat ini, perusahaan baru mengantongi recurring income sebesar 5%-10% terhadap total pendapatan yang berasal dari dua hotel, yakni Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung, serta satu mall Kaza City Surabaya dan kawasan superblok Pekanbaru Park. Kedepan, anak usaha emiten pelat merah ini akan menambah dua hotel, satu mal, dan satu perkantoran untuk memenuhi target reccuring tersebut.
Dua hotel tersebut akan berdiri di atas lahan milik sendiri di daerah Nusa Tenggara Barat dan Sumatera dengan biaya investasi sebesar Rp 100 miliar-Rp 150 miliar per hotel. Sementara mal baru akan berdiri di Balikpapan, Timur, dan perkantoran akan dibangun di Subaraya dengan kapasitas 55 lantai.
Selain itu, perusahaan akan mengembangkan residensial baru di semester II/2015, yakni The Ayoma Serpong dan Grand Sungkono Lagoon untuk menggerek pendapatan penjualan. Apartemen yang berlokasi di Serpong, Selatan ini memiliki kapasitas 800 unit dengan prediksi kontribusi pendapatan sekitar Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun.
"Kami sudah memenuhi 50% target pendapatan untuk kinerja semester I/2015," katanya, Senin (29/7). Namun, ia belum dapat menyampaikan realisasi kinerja untuk periode setengah tahun ini karena masih dalam proses audited. Laporan keuangan ini baru keluar pada Agustus 2015. Lanjutnya, semester II/2015 akan ada perbaikan pertumbuhan ekonomi untuk mendorong bisnis properti.
Indaryanto menambahkan, pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan naik dua kali lipat di akhir tahun 2015 dibandingkan posisi akhir tahun 2014. Adapun, perusahaan berkode saham PPRO ini mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 554,97 miliar per Desember 2014 dan laba usaha sebesar Rp 138,30 miliar per Desember 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News