kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPN DTP Rumah Diperpanjang, Pengamat Optimistis Tren Positif Properti Berlanjut


Kamis, 06 Januari 2022 / 18:13 WIB
PPN DTP Rumah Diperpanjang, Pengamat Optimistis Tren Positif Properti Berlanjut
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi menyelesaikan pembangunan properti


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menyetujui usulan perpanjangan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk properti.

Rencananya insentif PPN DTP untuk perumahan akan diperpanjang pada Januari sampai dengan Juni 2022. Akan tetapi, untuk besaran insentifnya sendiri akan dikurangi 50%.

Jadi, untuk penyerahan rumah tapak atau rumah susun baru dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar, rencananya hanya akan diberikan insentif PPN DTP sebesar 50%.

Lalu, untuk penyerahan rumah tapak dan rumah susun dengan harga jual di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar, insentif PPN DTP yang diberikan sebesar 25%.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pemanfaatan Insentif Pajak pada 2021 Capai Rp 68,32 Triliun

Menanggapi hal itu, Managing Partner Coldwell Banker Commercial Indonesia Tommy Bastamy melihat adanya tren positif untuk bisnis properti dari perpanjangan kebijakan tersebut walaupun ada penyesuaian dalam besaran insentif yang diberikan dari 100% menjadi 50% untuk unit rumah tapak dan rumah susun di bawah Rp 2 miliar dan 25% untuk unit antara Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar.

“Penyesuaian tersebut tentunya secara bertahap merespon pergerakan pasar perumahan yang lebih positif dalam 2021 dan juga tentunya pemenuhan pemerintah akan pendapatan dari sisi perpajakan,” ungkap Tommy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (6/1).

Menurutnya, tak dapat dipungkiri bahwa penerapan kebijakan ini telah memberikan implikasi yang positif terhadap sektor rumah tapak, tetapi tidak pada rumah susun, di mana pasar apartemen masih cukup tertekan selama 2021.

“Diharapkan perpanjangan kebijakan ini akan memberikan keberlanjutan bagi tren positif pasar perumahan dan secara bertahap kembali pada kondisi normal,” katanya.

Di samping itu, Tommy juga melihat secara umum di mana sektor properti akan mengalami pergerakan yang lebih positif di tahun 2022, khususnya berbicara mengenai sektor perumahan.

Baca Juga: Knight Frank Perkirakan Penjualan Apartemen akan Membaik di Semester II-2022

Hal itu juga terlepas dari adanya ketidakpastian terkait merebaknya varian baru di beberapa negara, namun berdasarkan kinerja pasar yang ditunjukkan pada tahun 2021, di mana penjualan sektor perumahan masih menunjukkan tren positif walaupun merebak varian Delta di tahun tersebut.

“Berdasarkan hal itu kinerja pasar perumahan tetap akan menunjukkan pergerakan pasar yang lebih baik d itahun 2022,” tambah dia.

Meski segmen perumahan dinilai akan membaik, hal itu berbeda dengan pergerakan pasar apartemen yang masih terbatas pergerakannya di tahun 2022. “Sehingga rata-rata harga jual masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×