kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar


Minggu, 29 Juni 2025 / 19:40 WIB
Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutannya saat peletakan batu pertama pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hill, Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto groundbreaking pembangunan proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium Antam-IBC-CBL. Ia memperkirakan proyek ini akan memberi nilai tambah 8 kali lipat. 

Adapun nilai investasi proyek ini sekitar US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 100 triliun. 

"Jadi memang tadi saya katakan proyek ini terobosan dengan investasi US$ 5,9 miliar akan hasilkan nilai tambah diperkirakan US$ 48 miliar, 8 kali nilai tambahnya," ujar Prabowo saat peresmian groundbreaking di Karawang Jawa Barat, Minggu (29/6).

Prabowo menyebut, dengan nilai tambah sebesar itu, provinsi Maluku Utara akan dipercepat pembangunannya. Provinsi lain dan secara umum Indonesia juga akan menikmati dampak adanya proyek ini.

Baca Juga: Prabowo Resmikan Proyek Industri Baterai Kendaraan Listrik Senilai Rp 100 Triliun

Prabowo bertekad bahwa Indonesia akan ke arah swasembada energi. Dengan swasembada energi, Indonesia disebut akan hemat kurang lebih US$ 58 miliar setiap tahun. Penghematan itu dari menghemat subsidi bahan bakar dan listrik, serta impor bahan bakar dari luar negeri.

Prabowo mengatakan, groundbreaking ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dan kerja sama dengan mitra negara sahabat.

Menurutnya, dari sini Indonesia bisa menghasilkan energi terbarukan dan ramah lingkungan. Prabowo mengaku diberitahu oleh para pakar bahwa Indonesia bisa swasembada energi. 

"Dan hitungan saya tidak lama, tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam tahun, tujuh tahun, kita bisa swasembada energi," ucap Prabowo.

Prabowo menyebut, salah satu jalan menuju swasembada energi adalah listrik dari tenaga surya. Dan listrik dari tenaga surya kuncinya adalah baterai. 

"Hari ini kita saksikan, hari ini tadi laporannya menghasilkan 15 gigawatt. Kita butuh, kalau tidak salah para pakar laporan ke saya, untuk benar-benar mandiri kita perlu mungkin 100 gigawatt," kata Prabowo.

Baca Juga: PM Malaysia Ungkap Peran Prabowo Redam Konflik Myanmar, Kirim Intel Militer

Seperti diketahu, proyek ekosistem industri baterai listrik terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri dari 6 (enam) proyek secara terintegrasi. 

Proyek ini dikembangkan bersama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL). 

Dimana 5 (lima) proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan 1 (satu) proyek dikembangkan di Karawang.

Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sebesar US$ 5,9 miliar dan mencakup area seluas 3.023 hektar serta mampu menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, pertumbuhan ekonomi lokal, dan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi. 

Proyek ini disebut mengedepankan prinsip pembangunan terintegrasi dan ramah lingkungan, didukung oleh pasokan energi dari kombinasi pembangkit seperti PLTU 2×150 MW, PLTG 80 MW, pembangkit dari waste heat 30 MW, serta pembangkit tenaga surya sebesar 172 MWp. 

Baca Juga: Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Hijau, Dorong Swasembada Energi Nasional

Ini menjadikan FHT sebagai kawasan industri strategis dengan pendekatan keberlanjutan dan efisiensi tinggi. Sementara pabrik baterai yang berlokasi di Karawang akan turut mengimplementasikan pembangkit tenaga surya sebesar 24 MWp.

Proyek pembangunan pabrik baterai Lithium-ion dengan kapasitas tahap 1 sebesar 6,9 GWh merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium CATL, Brunp dan Lygned (CBL) yang merupakan anak Perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) yakni perusahaan baterai asal Tiongkok. 

Perusahaan patungan tersebut yaitu PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB), yang nantinya akan memasok kebutuhan baterai untuk produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan Battery Energy Storage, yang merupakan bagian dari Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi (Grand Package PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM)-IBC-CBL).

Selanjutnya: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×