Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. SPBU 11504 di depan rumah sakit Jakarta Eye Center Kedoya harus mengalami pengurangan jatah pasokan setiap harinya. Penjatahan pengisian Premium di SPBU ini membuat Premium sulit diperoleh.
"Biasanya kami isi 24 kl (kiloliter) tetapi sekarang cuma bisa isi 8 kl karena diberi jatah," kata Wawan, Shift Leader SPBU 11504 di Kedoya, Jakarta barat, Selasa (27/11).
Wawan mengatakan, jumlah stok yang dibutuhkan SPBU 24 kl untuk bisa memenuhi permintaan pelanggan selama 2 hari. Sedangkan dalam sehari, SPBU 11504 membutuhkan sekitar 15 kl Premium.
"Butuhnya 15 kl perhari, tapi sekarang dijatah, sehingga cuma mendapat 8 kl, ya pasti kurang stoknya," ungkap Wawan.
Dengan kebijakan Pertamina yang baru, mulai November ini, SPBU sering kekurangan stok Premium. Ia juga belum mengetahui kapan pengisian Premium bisa kembali stabil seperti biasa.
Wawan menceritakan, Jumat (23/11) kemarin, jatah Premium di SPBU tersebut habis selama sehari semalam. Sedangkan bahan bakar yang tersisa hanya bio Solar.
Banyak pelanggan yang mengeluhkan kelangkaan premium tersebut, sehingga petugas SPBU harus menjelaskan bahwa Premium mengalami penjatahan stok dari Pertamina. Kedatangan tanki Premium juga tidak tepat waktu.
Jika bahan bakar habis pada sore hari, SPBU terpaksa menutup SPBU tersebut. Pendapatan dari SPBU juga berkurang setiap harinya.
Pantauan Kompas.com, dari 3 tanki pengisian Premium di SPBU tersebut, satu tangki sudah hampir kehabisan stok. Diperkirakan sekitar pukul 19.00 WIB, Premium juga akan habis.
Sebelumnya, Pertamina memprediksi kuota BBM bersubsidi yang dipatok pemerintah akan ludes sebelum akhir tahun. Bahkan, Solar dan Premium di DKI Jakarta akan habis pada akhir bulan ini. (Alfiyyatur Rohmah/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News