kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi batubara Harum Energy (HRUM) mencapai 1,6 juta ton di semester I 2020


Selasa, 25 Agustus 2020 / 19:38 WIB
Produksi batubara Harum Energy (HRUM) mencapai 1,6 juta ton di semester I 2020
ILUSTRASI. Harum Energy (HRUM) telah memproduksi batubara sebanyak 1,6 juta ton di semester I 2020.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) terus berupaya mempertahankan kinerja bisnis sepanjang tahun ini di tengah tren penurunan harga batubara.

Sebagai catatan, tahun ini HRUM menargetkan produksi batubara di kisaran 3,5 juta-4,0 juta ton. Hingga semester I-2020, emiten tersebut mencatatkan produksi batubara sebanyak 1,6 juta ton. Jumlah ini sama dengan capaian produksi di semester yang sama di tahun lalu.

Namun, volume penjualan batubara HRUM turun 21,7% (yoy) dari 2,1 juta ton di semester I-2019 menjadi 1,6 juta ton di semester I-2020.

Adapun mayoritas penjualan batubara HRUM di semester I-2020 ditujukan ke China dengan porsi 57%, kemudian Thailand 15%, dan Korea Selatan 14%.

Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara menyampaikan, penurunan penjualan tak lepas dari efek kondisi harga rata-rata batubara global yang merosot 7,5% (yoy) menjadi US$ 58,3 per ton. Penurunan harga batubara ini disebabkan lemahnya permintaan dari negara-negara konsumen yang terdampak pandemi Covid-19 dan diikuti oleh perlambatan ekonomi.

Baca Juga: Perkuat diversifikasi, HRUM berpeluang tingkatkan kepemilikan saham di Nickel Mines

Terlepas dari itu, biaya produksi HRUM turun 10,8% (yoy) di semester pertama akibat penurunan stripping ration sebesar 14,1% menjadi 9,3 kali dan penurunan harga rata-rata bahan bakar sebesar 29,3% menjadi US$ 0,44 per liter.

Dengan begitu, marjin operasi yang diperoleh HRUM di semester I-2020 tercatat sebesar 13,1% atau lebih baik dari marjin operasi di semester satu tahun lalu sebesar 12,9%.

“Penurunan biaya produksi yang terjadi merupakan upaya untuk mengimbangi penurunan harga jual batubara,” kata Ray dalam paparan publik virtual, Selasa (25/8).

Dia pun memastikan, HRUM akan terus meningkatkan efisiensi di seluruh rantai logistik dan tetap mengendalikan biaya produksi lewat optimalisasi stripping ratio dan volume produksi. Hal ini untuk mengantisipasi dampak kondisi pasar batubara yang lemah terhadap penjualan batubara HRUM.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan HRUM akan mencari pasar atau pelanggan baru untuk meningkatkan penjualan dan perolehan harga yang maksimal.

Ray juga bilang, pihaknya tetap berupaya mengejar target produksi batubara di tahun ini sekitar 3,5 juta-4 juta ton. Namun demikian, produksi aktual HRUM bisa saja berubah tergantung kondisi pasar, kesiapan lahan, hingga perizinan operasional.

“Kemungkinan revisi tetap ada tapi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar. Kalau memang pasar membaik, maka kami akan tetap mempertahankan target yang sudah dimiliki saat ini,” imbuh dia.

Baca Juga: Laba bersih Harum Energy (HRUM) tumbuh meski pendapatan turun di semester I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×