kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.539   -39,00   -0,24%
  • IDX 6.845   17,22   0,25%
  • KOMPAS100 989   0,80   0,08%
  • LQ45 766   2,60   0,34%
  • ISSI 219   0,42   0,19%
  • IDX30 397   1,64   0,41%
  • IDXHIDIV20 467   0,80   0,17%
  • IDX80 112   0,37   0,33%
  • IDXV30 115   0,32   0,28%
  • IDXQ30 129   0,41   0,31%

Produksi batubara hingga Mei capai 42%, ESDM optimistis target 550 juta ton tercapai


Rabu, 10 Juni 2020 / 12:06 WIB
Produksi batubara hingga Mei capai 42%, ESDM optimistis target 550 juta ton tercapai
ILUSTRASI. Produksi batubara


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batubara hingga bulan Mei 2020 mencapai 228 juta ton. Sementara realisasi penggunaan batubara untuk kepentingan domestik atawa Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 53,55 juta ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, realisasi produksi batubara itu masih sesuai dengan target.

Sebelumnya, kementerian memproyeksikan, realisasi akan mampu memenuhi target produksi nasional tahun 2020 yang sebesar 550 juta ton.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Arutmin dan Kaltim Prima Coal yang baru ajukan perpanjang PKP2B

"Realisasi produksi batubara sampai 31 Mei kemarin masih sesuai dengan target produksi batubara nasional tahun 2020, di mana mencapai 42% dari rencana yang ditetapkan. Proyeksi produksi batubara sampai Desember 2020 juga diperkirakan dapat mencapai target 550 juta ton," kata Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (10/6).

Adapun, realisasi ekspor batubara hingga Mei 2020 mencapai 175,15 juta ton, setara dengan US$ 7,77 miliar. Prognosa volume ekspor tahun 2020 dipatok sebesar 435 juta ton.

Agung memperkirakan, kebutuhan dan perdagangan batubara di pasar internasional pada 2020 bakal mengalami penurunan karena adanya pandemi Covid 19. Saat ini, Indonesia juga sedang melakukan penjajakan untuk melakukan ekspor ke beberapa negara berkembang lainnya.

"Penjajakan pasar ekspor batubara ke negara-negara berkembang lainnya, seperti Vietnam, Banglades, dan Pakistan. Selain itu, akan melakukan peningkatan efisiensi rantai suplai batubara negara importir batubara serta melakukan direct contract atau direct shipping ke negara-negara importir," pungkas Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×