Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.DI-JAKARTA. Realisasi produksi batubara Indonesia diprediksi melampaui target. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria mengatakan, produksi batubara nasional di tahun ini berpotensi mencapai 775 juta ton.
Asal tahu saja, jumlah tersebut lebih besar dari target pemerintah yang semula ditetapkan, yakni sebesar 694,5 juta ton.
Peningkatan produksi tahun ini diduga laba berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19.
“Perkembangan ekonomi baik di Indonesia maupun dunia pasca Covid-19 membutuhkan energi yang lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya, sehingga ada peningkatan dari tingkat produksi,” ujar Lana dalam acara diskusi bertema Peran Strategis Batu Bara dalam Transisi Energi yang digelar Energy & Mining Editor Society (E2S), Jumat (15/12).
Baca Juga: Harga Komoditas Energi Masih Dihadang Suku Bunga Tinggi Bank Sentral Global
Volume penjualan ekspor batubara tahun ini memang meningkat. Data Minerba One Map Indonesia (MODI) Kementerian ESDM menunjukkan, realisasi ekspor batubara di tahun ini mencapai 369,13 juta ton per 15 Desember 2023.
Meski Desember 2023 masih tersisa setengah bulan lagi, realisasi ekspor per 15 Desember 2023, melampaui realisasi penjualan ekspor tahun 2022 yang berjumlah 367,94 juta ton selama setahun penuh.
Di lain pihak, batubara juga masih mendominasi kelistrikan dalam negeri. Eko Yuniarto sebagai PLT Direktur Operasi PLN EPI, Eko Yuniarto, mengatakan bahwa batubara berkontribusi 67% bauran kelistrikan dalam negeri saat ini.
Sebanyak 33% bauran listrik lainnya berasal dari sumber energi gas dan LNG, sedang sisanya panas bumi, hidro, dan lain-lain.
Eko memperkirakan, kontribusi batubara dalam bauran kelistrikan masih akan kurang lebih sama tahun depan. Hal ini lantaran masuknya beberapa proyek pembangnkit listrk tenaga uap (PLTU) ke sistem kelistrikan, seturut juga masuknya listrik dari sumber energi terbarukan.
“Karena ada masuknya PLTU Jawa 9 & 10 plus dengan Tanjung Jati 5&6 , itu akan terutilisasi, ditambah dengan dengan (PLTU) Batang,” ujar Eko (15/12)
Wakil Ketua Indonesian Mining Association (IMA), Ezra Sibarani, mengatakan bahwa produksi batubara para perusahaan memang cenderung meningkat dari tahun ke tahun beberapa waktu belakangan ini.
Baca Juga: Di COP28, Menteri ESDM Tegaskan Komitmen RI Kurangi Emisi 358 Juta CO2 di 2030
Hal ini menurutnya juga tidak terlepas dari tren perkembangan harga batubara di pasar.
“Karena memang batubara ini juga sangat seksi sekali, apalagi 2 tahun terakhir harganya sangat bagus ya. Jadi semua produsen menggenjot produksi,” kata Ezra (15/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News