Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Kegiatan produksi batubara kalori rendah PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) melalui anak usahanya PT Indowahana Bara Minning Coal (IWBMC) meleset dari target. Sejatinya kegiatan produksi ditargetkan mulai Oktober tahun ini.
Penyebabnya karena seleksi kontraktor tambang batubara yang sedianya ditargetkan pada Agustus bulan lalu itu belum selesai sampai sekarang.
Direktur Utama SIAP, Christian Victor Ponto mengatakan, anak usaha tidak bisa produksi di Oktober. Saat ini manajemen sedang membandingkan kontraktor yang terbaik. Kami ingin mereka ikut yang efisien harganya, kalau bisa mereka dibayar belakang setelah produksi kan lebih bagus,” terangnya kepada KONTAN, di Jakarta, Jumat (8/9).
Pada Paparan Publik bulan Juli lalu, SIAP menargetkan produksi batubara tahun ini dimulai pada Oktober dengan kapasitas 50.000 ton sampai akhir tahun. Dan rencananya produksi akan terus meningkat sampai 100.000 ton pada tahun 2018.
Asal tahu saja, produksi batubara ini akan menjadi tolak ukur Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mencabut suspensi SIAP yang dilakukan sejak tahun 2015.
“Kami sedang usaha, seharusnya November ini suspend-nya dicabut, karena menjelang November sudah harus selesai,” urainya.
Selain Indowahan Bara, anak usaha SIAP yang mampu mendatangkan income adalah PT Mahaputa Adi Nusa. Perusahaan ini akan fokus ke tambang batu andesit dengan kapasitas produksi 5.000 meter kubik (m2) - 10.000 m2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News