Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mengaku produksi minyak dari lapangan KE-38 B di Blok WMO telah menembus angka 5.400 barel per hari (bph). Adapun lapangan yang baru dikembangkan ini juga bakal menghasilkan gas sebesar 5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Vice President Corporate Secretary Pertamina Ali Mundakir mengatakan, perolehan apangan KE-13 B didapat dari produksi minyak di Sumur PHE KE-38 B1 sebesar 2.100 bph dan gas di angka 5 MMSCFD. Adapun 3300 bph minyak lainnya berasal dari Sumur PHE KE-38 B2. "Pengembangan lapangan KE-38 B adalah bagian dari rencana pengembangan atau plan of development (POD) PHE WMO tahun 2012. Sumur eksplorasinya selesai dibor pada 22 Juni 2012 dan 13 Maret 2013 kemarin sudah mulai berproduksi," katanya, Ahad (16/3).
Ali menjelaskan, pengembangan Lapangan KE-13 B merupakan kegiatan tercepat yang pernah dilakukan PHE dalam upaya eksplorasi dan produksi migas di Blok WMO. Meski pengeboran produksi dilakukan bulan November 2012 namun pengerjaan platformnya bisa selesai pada Januari 2013.
Kendati cepat, ungkap Ali, proses penyelesaian pipa antara lapangan PHE KE-38B dan KE-38A sempat terhambat cuaca buruk pada bulan Januari dan Februari. Ia mengungkapkan, pipa produksi tersebut baru bisa diselesaikan pada 11 Maret kemarin. "Dari awal kami memang berencana menggenjot kegiatan eksplorasi di lapangan KE-13 B. Ini ditandai dari pembahasan PED (penemuan eksplorasi untuk pengembangan) yang intensif sehingga semua formalitas dapat diperoleh dengan cepat," terangnya.
Selain dari Lapangan KE-13 B, anak usaha PT. Pertamina (Persero) itu juga bakal mendapatakan tambahan produksi dalam waktu dekat. Ini dikarenakan PHE menemukan cadangan migas baru di sumur PHE 53-2 yang masih terletak di Blok WMO. Dengan tambahan itu, cetus Ali, kian mempertegas komitmen PHE WMO untuk menjaga kelanjutan produksi migas demi mengurangi penurunan angka produksi atau decline rate.
"Semoga saja penemuan cadangan yang sedang dihitung ini bisa mengurangi decline rate yang mencapai 50% di wilayah kerja PHE WMO," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News