kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi CPO TBLA melonjak 30%


Selasa, 21 Mei 2013 / 17:55 WIB
Produksi CPO TBLA melonjak 30%
ILUSTRASI. Kegiatan MICE semakin ramai, Dyandra (DYAN) membidik pertumbuhan pendapatan 80% di 2021 dan 2022.


Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT Tunas Baru Lampung Tbk tahun ini cukup menggembirakan. Selama  kuartal I-2013, produksi CPO emiten berkode TBLA ini mencapai 51.000 ton, naik 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Hardy, Sekretaris Perusahaan Tunas Baru Lampung mengatakan, peningkatan produksi CPO terjadi seiring dengan semakin banyaknya tanaman sawit yang berusia produktif dan menghasilkan.


Dengan produktivitas tanaman yang semakin tinggi tersebut, manajemen Tunas Baru optimis target produksi CPO sebesar  250.000 ton pada tahun ini akan tercapai. Target produksi CPO sebanyak 250.000 ton pada tahun ini, naik 10% dibanding realisasi produksi CPO tahun lalu.


Walau produktivitas tanaman sawit perusahaan ini dikatakan makin tinggi, namun kata Hardy, pihaknya tidak menargetkan produksi CPO yang terlalu tinggi pada kuartal II-2013, dan targetnya hanya sama seperti kuartal sebelumnya. Soalnya, biasanya puncak panen atau peak seasons sawit di semester II.


Tunas Baru Lampung adalah perusahaan perkebunan sawit yang memproduksi minyak goreng dengan merek Rose Brand. Hingga saat ini luas areal perkebunan sawit milik TBLA mencapai 100.000 hektare (ha).


Menurut Hardy, dari luas total perkebunan tersebut, luas tanaman sawit yang sudah tertanam mencapai  60.000 ha. Dari luas tersebut terbagi menjadi lahan perkebunan yang telah menghasilkan sebesar 46.000 ha dan yang belum menghasilkan seluas 14.000 ha.


Tambah kebun sawit


Selain dipakai untuk produksi minyak goreng, perusahaan ini juga menjual CPO untuk perusahaan lain. Hingga akhir 2012, TBLA telah memiliki tiga pabrik pengolahan minyak goreng di Lampung dan Palembang. Dari tiga pabrik tersebut, total kapasitas produksi minyak goreng Tunas Baru Lampung mencapai 1.000 ton per hari.


Tunas Baru juga akan terus menambah luas lahan tertanam sawit. Tanpa mengungkapkan detail target penambahan lahan tertanam dan biaya investasinya, Hardy menyatakan, TBLA akan menambah lahan tertanam sawit areal perkebunan di Banyuasin Sumatera Selatan,  dan Kalimantan Barat.


Perusahaan ini juga berencana menambah kapasitas produksi minyak goreng pada tahun ini. Saat ini kapasitas produksi minyak goreng milik TBLA sebesar 1.000 ton per hari. Emiten ini akan menambah 50% kapasitas produksi  menjadi 1.500 ton per hari.


Rencana penambahan kapasitas produksi minyak goreng itu diungkapkan Sudarmo Tasmin, Deputy President Director Tunas Baru Lampung pada akhir tahun lalu. Menurutnya, permintaan minyak goreng dalam negeri yang terus meningkat menjadi salah satu alasan penambahan kapasitas produksi.


Selain sawit, TBLA juga merambah bisnis gula. Perusahaan ini bahkan segera menyelesaikan pembangunan pabrik gula rafinasi di Way Lunik, Lampung. Dari belanja modal Rp 900 miliar pada tahun ini, sebanyak Rp 500 miliar akan dialokasikan untuk penyelesaian pabrik berkapasitas 600 ton per hari tersebut.  


Hardy berharap, pabrik gula TBLA di Lampung akan bisa mulai beroperasi secara komersial pada pertengahan tahun ini. Pada tahap awal, TBLA menargetkan produksi sebanyak 25.000 ton gula untuk pasar dalam negeri.


Setelah itu, tahun depan target produksi gula ditingkatkan menjadi 180.000 ton per tahun. Untuk tahap awal bahan baku gula mentah atau raw sugar akan diimpor dari Thailand, Brasil, dan Australia. Perusahaan ini juga telah menanam tebu di lahan seluas 2.000 ha pada 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×